MEGAPOLIS.ID, MADRID – Pindah dari Repsol Honda ke Gresini Ducati di MotoGP 2024 merupakan sebuah keputusan besar untuk seorang Marc Marquez. Ia awalnya bahkan sempat ragu, namun tak disangka Marquez justru dapat beradaptasi dengan baik di motor Desmosedici hingga mampu melaju sangat cepat.
Setelah terpuruk dalam beberapa musim terakhir dengan Repsol Honda, Marquez membuat keputusan besar dalam kariernya. Dia pergi ke Gresini Ducati di MotoGP 2024 setelah 11 musim bersama tim pabrikan asal Jepang itu.
Tujuannya jelas, The Baby Alien -julukan Marquez- berkali-kali mengatakan bahwa dia ingin tampil kompetitif lagi di papan atas MotoGP. Oleh karenanya, dia ingin mengendarai motor terbaik di grid saat ini yakni Ducati Desmosedici meski masih mendapat spek lama, GP23.
Namun siapa sangka, ternyata Marquez sempat ragu dirinya bisa membalap dengan baik menggunakan Desmosedici atau tidak. Pasalnya, dia sudah lebih dari satu dekade mengendarai motor Honda sehingga ada keraguan apakah dia bisa menguasai kuda besi anyarnya atau tidak.
“Di sana (saat baru merapat ke Gresini) pikiran saya lebih tenang, karena ketika membuat keputusan penting seperti itu Anda memiliki keraguan tertentu. Dan setelah mengendarai motor yang sama selama 10 tahun, saya ragu apakah saya bisa mengendarai Ducati,” kata Marquez dilansir dari Motosan.
“Tapi itu bukan karena saya tidak melihat diri saya mampu, sebaliknya saya tidak mengambil keputusan,” tambahnya.
Akan tetapi, faktanya Marquez bisa beradaptasi dengan cepat mengendarai Desmosedici GP23-nya. Dia langsung dua kali finis di lima besar dalam seri pertama di Qatar dan kemudian naik podium untuk kali pertama dalam sprint berikutnya di Portugal.
Juara MotoGP enam kali itu pun terus tampil konsisten di barisan terdepan hingga duduk di peringkat tiga klasemen sementara musim ini dengan raihan 369 poin dengan satu seri tersisa. Dia mengoleksi tiga kemenangan balapan utama dan satu kali menang sprint.
Marquez pun terkejut tak butuh waktu lama untuk nyetel bersama motor dari merek asal Italia itu. Menurutnya, kelebihannya memang kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.
“Ini mengejutkan saya, karena di seri pertama saya sudah merasa sangat baik. Ini adalah salah satu kekuatan saya sebagai pembalap: beradaptasi dengan kondisi saat ini,” jelas rider berusia 31 tahun itu.
“Kemudian, ruang untuk perbaikannya berbeda, saya lebih memilih untuk mencapai titik tertinggi dengan cepat,” pungkasnya.
(Okesport)
Diterbitkan tanggal 11 November 2024 by Muhamad Samani