MEGAPOLIS.ID, MAKASSAR – Belakangan media sosial dipenuhi dengan gambar garuda biru, sebagai respons terhadap RUU Pilkada yang ingin disahkan DPR RI.
Beragam aksi dilakukan sejumlah elemen masyarakat menolak pengesahan RUU Pilkada yang dinilai tidak sejalan dengan semangat demokrasi.
Komets, seorang perupa asal Makassar Sulawesi Selatan meresponnya dengan sebuah karya batu nisan yang diletakan di Fly Over Ap Pettarani berjudul ” “Monopolicik”.
“Inspirasinya dari kuburan karena menurutku hari ini demokrasi sudah gila dan bahkan telah mati,” ujar Komets.
Ia menjelaskan, kenapa nisan karena itu penanda kematian.
Menurutnya, RUU Pilkada sangat kontroversial karena akan disahkan pasca terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan judicial review terkait syarat dukungan parpol terhadap pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di pilkada serentak 2024, serta batas usia bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
“Indonesia sedang tidak baik baik saja dan ini waktu yang tepat untuk melawan. Tidakkah warga negara bergetar menyaksikan peristiwa hari ini. Pemabuk juga punya nasionalisme. Stop apatis,” tandasnya.
Ia menegaskan merespon setiap peristiwa tidak hanya lewat aksi demonstrasi, namun lewat karya juga salah satu cara untuk menyuarakan matinya demokrasi di negeri ini. “Jangan acuh, kawal terus apa lagi jika itu memicu ketidakadilan, jangan diam,” pungkasnya.(Rizky Fadhlillah)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 22 Agustus 2024 by admin