MEGAPOLIS.ID, PARIS – Performa buruk tunggal putra Indonesia di Olimpiade Paris 2024 meninggalkan catatan kelam. Untuk pertama kalinya, tunggal putra Indonesia gagal lolos penyisihan grup atau 16 besar.
Pemain yang akrab disapa Jojo gagal melaju ke babak 16 besar Olimpiade Paris 2024 setelah hanya finis sebagai runner up Grup L dengan raihan satu kemenangan dan satu kekalahan. Dia dipastikan gugur setelah takluk di tangan wakil India, Lakhsya Sen di Adidas Arena dengan skor 18-21 dan 12-21.
Kegagalan Jojo -sapaan Jonatan- kemudian disusul oleh Ginting yang bermain beberapa jam setelahnya. Pemain berusia 27 tahun itu juga hanya mampu finis sebagai runner up Grup H dengan sekali menang dan sekali kalah.
Ginting ditendang dari pesta olahraga terakbar di dunia itu oleh jagoan tuan rumah, Toma Junior Popov, dalam laga terakhir Grup H. Dalam rubber game yang sengit, dia kalah dengan skor 19-21, 21-17 dan 15-21.
Gugurnya pemain ranking tiga dan sembilan dunia itu di fase grup Olimpiade Paris 2024 melahirkan salah satu catatan terburuk dalam dunia bulutangkis Tanah Air.
Sebab, untuk kali pertama sejak bulu tangkis dimainkan di Olimpiade 1992, tunggal putra Indonesia gagal ke 16 besar atau fase gugur sektor tunggal putra. Sejarah buruk itu terjadi tahun 2024.
Padahal sebelumnya selama 32 tahun terakhir, Indonesia selalu memiliki wakil di babak 16 besar sektor tunggal putra.
1992: Alan Budi Kusuma, Ardy Wiranata, Hermawan Susanto
1996: Joko Supriyanto, Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma
2000: Taufik Hidayat, Hendrawan, Marleve Mainaky
2004: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro
2008: Sony Dwi Kuncoro
2012: Simon Santoso, Taufik Hidayat
2016: Tommy Sugiarto
2020: Jonatan Christie, Anthony Ginting
2024: –
(iNews)
Diterbitkan tanggal 1 Agustus 2024 by Muhamad Samani
Discussion about this post