MEGAPOLIS.ID, BATULICIN – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tanah Bumbu terus meningkatkan pelayanan publik, khususnya pelayanan administrasi kependudukan.
Kepala Disdukcapil Tanbu, Gento Hariadi mengatakan, ada tujuh inovasi dimiliki Disdukcapil saat ini. Tujuh Inovasi tersebut pertama, Kamu Jodohku (Lengkapi Berkasmu, Tujuh Dokumen Ku Terbitkan). Inovasi Kamu Jodohku ini kerjasama Pemkab Tanbu dengan Kemenag Tanbu.
“Setelah pasangan melaksanakan akad nikah, maka maka pasangan ini akan mendapatkan 7 dokumen, yakni lima dari Dukcapil, dua dari Kemenag,” ujar Gento.
Adapun Dokumen yang diterbitkan Dukcapil yaitu KK dipecah menjadi tiga, KK pasangan yang menikah, KK orang Tua, dan KK mertua.
Dua kartu yang dipecah adalah KTP status kawin dari pasangan pengantin laki-laki dan perempuan. Sedangkan di Kemenag mendapatkan dua dokumen yakni, Buku Nikah dan Kartu Nikah.
Kedua, Inovasi HATI UNTUKMU (Serahkan Berkasmu di Dukcapil, Tunggu Dokumen Dirumah mu).
Orang yang berurusan berjam-jam mengurus dokumen kependudukan di Dukcapil secara ekonomis tidak efesien sehingga dilakukan inovasi. Secera sederhananya, orang datang menyerahkan berkas ke Dukcapil, kemudian pulang ke rumah. Tunggu dalam satu atau dua hari petugas jasa akan mengantar berkas ke rumah yang dituju dan penerima tidak dikenakan biaya. Ketiga, inovasi Sikadal (Sisir Kawasan Pedalaman).
Dijelaskan Gento, ada beberapa lokus desa di Tanah Bumbu yang kurang tersentuh fasilitas jaringan komunikasi dan listrik. Dengan inovasi ini, petugas Dukcapil menyisir kawasan pedalaman dan bermalam di lokasi tersebut.
“Untuk pedalaman, kami naik trail karena tidak bisa dilalui roda empat. Mereka di pedalaman tidak butuh dokumen, tetapi kita pemerintahlah yang butuh dokumen mereka.
Inovasi ke empat Dilan Amanah (Dukcapil Melayani Perekaman Anak Sekolah). Anak sekolah usia 16 dan 17 tahun dilakukan perekaman dokumen kependudukan di sekolah, supaya tahun 2024 nanti, dia memiliki hak pilih pada pemilu, Dukcapil tinggal terbitkan e-KTP.
Inovasi kelima Silamis (Sistem Layanan Informasi Otomatis). Yaitu chat WhatsApp auto reply atau membalas pesan wa otomatis. Agar masyarakat tidak bolak-balik ke Dukcapil karena kurang persyaratan maka Dukcapil
“Luncurkan inovasi Silamis ini dengan mengetik info misalnya KIA, maka silamis ini akan menjawab secara otomatis persyaratan pembuatan KIA,” jelasnya.
Inovasi Keenam, Penggoda Mas Didi (Pengecekan Golongan Darah Di Dinas Dukcapil). Banyak jenis golongan darah tidak diketahui oleh penduduk, melalui inovasi ini, Dukcapil memberi kemudahan tidak perlu cek ke rumah sakit atau puskesmas, Dukcapil menyediakan loket khusus pengecekan golongan darah di Dinas Dukcapil. Inovasi ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Ketujuh, PHP (Pemeriksaan HIV bagi Penduduk pendatang). Yaitu mencegah masuknya HIV yang dibawa pendatang. Apa bila ada pendatang dari luar Kabupaten dan Provinsi yang ingin mengurus kependudukan, maka akan dicek golongan darahnya di Dukcapil.
“Jika hasilnya ditemukan HIV maka kami akan koordinasi ke Dinkes untuk melakukan pencegahan penyebarannya,” pungkas Gento.(wan)
Editor: Agus Salim