MEGAPOLIS.ID – Marc Marquez tidak akan dominan lagi di MotoGP 2026. Pembalap tim Ducati Lenovo itu memilih bersikap realistis setelah tampil apik sepanjang MotoGP 2025.
Nama Marquez rutin menghiasi tajuk utama berita soal MotoGP sepanjang musim lalu. Ia sukses merebut 11 kemenangan di balapan utama serta 14 kali meraih medali emas di Sprint Race dari 22 seri.
1. Lewati Fase Krusial
Penampilan dominan itu membuahkan gelar juara dunia ketujuh di kelas premier. Sayangnya, Marquez mengakhiri musim tidak dengan cara yang manis.
Pembalap asal Spanyol itu dibekap cedera bahu usai insiden dengan Marco Bezzecchi pada MotoGP Mandalika 2025 di Lombok, Indonesia, pada 5 Oktober. Alhasil, ia mesti menepi hingga akhir musim.
Celakanya, Marquez juga harus melewati tes pascamusim yang krusial di Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Spanyol, pada 18 November 2025. Bisa dibilang, permulaannya sangat telat menyambut MotoGP 2026.
Marquez sadar harus banyak mengejar ketertinggalan jelang Tes Pramusim MotoGP 2026. Tujuan utamanya saat ini adalah menjalani rehabilitasi semaksimal mungkin.
“Tentu saja, ada rehabilitasi (yang harus dijalani). Tujuannya adalah bisa 100% lagi pada Maret (2026, seri pembuka MotoGP),” kata Marquez, dikutip dari Crash, Rabu (3/12/2025).
2. Ambisi Juara Dunia
Pria berusia 32 tahun tersebut tetap punya ambisi meraih titel juara dunia di MotoGP 2026 sekaligus mempertahankan apa yang diraihnya. Namun, Marquez sadar, musim depan bisa jadi tidak akan dominan.
“Untuk 2026, waktunya merebut titel juara dunia. Kita lihat saja. Kami akan menjalaninya satu per satu. Tujuan utama saya dari sisi olahraga adalah kembali juara. Saya sudah mencapainya,” tegas Marquez.
“Tapi itulah kehidupan. Penurunan akan terjadi dan para pembalap yang lebih muda akan lebih gila (musim depan),” tutupnya.
(Okezone)
Diterbitkan tanggal 3 Desember 2025 by Muhamad Samani












Discussion about this post