BELAKANGAN media sosial sedang ramai dengan kericuhan yang terjadi dalam suatu festival musik di Tangerang. Lentera Fest yang diadakan 23 Juni lalu itu pun menambah panjang daftar festival bermasalah.
Kronologi yang terjadi ialah performer yang diminta tampil hingga pukul 19.00 waktu setempat tidak kunjung datang. Oleh karena Fee penampil tidak dibayarkan, nahasnya uang pun dibawa kabur oleh oknum panitia yang tidak bertanggung jawab itu. Buntutnya pun penonton meluapkan kekesalannya dengan membakar dan merusak sound system. Situasi chaos, namun pihak keamanan berhasil membuat situasi tidak menjadi lebih parah.
Nah, belakangan saya tertarik membaca komentar-komentar di laman media sosial yang mengatakan SDM rendah lah, ada juga yang membela mereka bayar mahal tapi tidak dapat yang diinginkan, terus ada lagi yang bilang itu masih murah, lebih mahal lagi festival lain yang Rp500 ribu katanya. Tanpa mendiskreditkan pihak manapun masih teringat situasi serupa terjadi di konser Bring Me The Horizon yang lebih mahal tiketnya. Penonton saat itu juga meluapkan kekesalan dan chaos di panggung.
Jadi kalau bicara tiket ini bukan perkara murah atau mahal. Tapi bagaimana kita menyikapinya bilamana situasi tersebut terjadi. Dan beberapa musisi pun angkat bicara, diantaranya Ricky Siahaan.
Ia pun menyayangkan tindakan penonton di festival itu. Pasalnya, tindakan penonton yang kesal pada panitia menyasar pada vendor sound, panggung yang mungkin tidak tahu menahu soal acara. Karena di sebuah festival semua bekerja sama jadi satu ekosistem yang saling melengkapi, dan dalam tweet-nya semua yang ada di konser rejekinya bisa hilang karena emosi penonton yang tak terkendali.
Ya, apapun itu tindakan chaos tidak dibenarkan, bagaimana pun semua sama-sama cari rezeki, baik vendor dan pihak pihak yang ada di tempat itu sendiri. Hendaknya peristiwa ini membuat kita prihatin dan semakin sadar bahwa kekesalan sesaat efeknya ternyata berdampak panjang dan merugikan untuk orang lain apalagi sampai merusak merugikan sekali itu. Semoga tidak terjadi lah di kota kita.(berbagai sumber)
Diterbitkan tanggal 25 Juni 2024 by admin
Discussion about this post