MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Jelang Ramadan 1446 Hijriah, Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Kepala Dinas Perdagangan, Sulkan melakukan sidak di 3 lokasi, yaitu Pasar Pekauman, Pasar Beras Kelayan dan Lotte Mart.
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman sidak pasar itu dimulai pada 8.30 WITA, dan menjadi titik kumpulnya di Kantor Walikota Banjarmasin Jalan RE Martadinata Kertak Baru Ilir, Kota Banjarmasin pada Rabu (26/2/2025).
Terlihat sejumlah petugas dari TPID Kota Banjarmasin, Satgas Pangan Polda Kalsel dan pihak terkait lainnya.
“Hari ini kami melakukan inspeksi ke Pasar Pekauman. Dan sepanjang pemantauan kami, harga-harga masih normal. Seminggu terakhir kami tanyakan kepada pedagang bahwa tidak ada kenaikan,” ungkap Kadisdag Kalsel, Sulkan selepas sidak Pasar Pekauman.
Menurut Sulkan, barang-barang pokok tersedia sangat cukup dengan stok yang ada. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat Kalimantan Selatan jelang Ramadan nanti tidak perlu melakukan aksi borong.
“Kami imbau tidak ada aksi borong bahan pokok, karena tersedia dengan aman dan normal,” jelasnya.
Sulkan menerangkan, cabai rawit memang harganya stabil tinggi dengan harga Rp150 ribu perkilogram. Kemudian, bawang merah itu diangka 30 ribu dan bawang putih di angka 40 ribu.
Dalam kesempatan itu, Sulkan menegaskan bahwa harga bawang terbilang normal saja. Mengenai cabai dengan harga tinggi, menurutnya karena tidak menanam seperti jenis tanaman lainnya.
“Kalau cabai yang bertaraf internasional itu di Tapin yaitu Cabai Hiyung. Itu memiliki pasarnya sendiri,” ungkap Sulkan.
Sehingga, Sulkan menginginkan agar setiap warga dapat menanam cabai di halaman rumahnya masing-masing. Sementara itu, Sekda Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman juga menjelaskan bahwa kondisi ketersediaan barang pokok terjaga dengan baik.
“Saat ini kita berada di komoditas beras dan minyak. Terkait harga dari distributor ke pengecer ya terbilang normal saja,” jelasnya.
Menurut Ikhsan, pedagang mengambil keuntungan masih terbilang wajar. Semisal beras usang di harga Rp15 Ribu per liter dari distributor, kemudian dibandingkan dengan pengecer diharga Rp18 Ribu.
Lalu, Ikhsan melihat harga minyak juga terbilang masih normal dalam pengambilan keuntungan dari penjualannya. Dari distributor ke pengecer, dia menyebut selisihnya itu di angka 3-4 ribu rupiah.
“Kalau pemantauan kami hari ini, ketersediaan barang pokok baik beras maupun minyak, terbilang aman. Begitu pula beras,” tandasnya.(rls/wsk)
Diterbitkan tanggal 26 Februari 2025 by admin