MEGAPOLIS.ID – USAHA Pedro Acosta untuk mengimbangi Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Enea Bastianini, di MotoGP Jepang 2024 menuai apresiasi. Hal itu akan memberikan pelajaran berharga untuknya.
Acosta memulai perjalanannya di MotoGP Jepang 2024 dengan sangat apik. Ia mampu mengamankan pole position dalam kualifikasi yang membuatnya kali pertama start dari posisi terdepan di kelas utama.
Sayangnya, Acosta malah terjatuh saat memimpin Sprint Race di Sirkuit Twin Ring Motegi, Sabtu 5 Oktober 2024 siang WIB, yang tersisa empat lap lagi. Padahal, ia sempat ngacir dan tak terkejar oleh Bagnaia.
Nasib sial pun kembali menimpa pembalap berusia 20 tahun itu dalam balapan utama MotoGP Jepang 2024, Minggu 6 Oktober siang WIB. Kali ini, Acosta tergelincir di tikungan saat menempel ketat Bagnaia dari posisi kedua. Ia terpaksa pulang dengan 0 poin dari Negeri Sakura.
Kendati gagal total di MotoGP Jepang 2024, Dani Pedrosa menilai Acosta sangat berani karena mampu memberikan tekanan pada para penunggang motor Ducati Desmosedici GP di barisan terdepan. Ia yakin El Tiburon de Mazarron bakal mendapatkan pelajaran berharga dari kegagalannya itu.
“Yang jelas dalam beberapa balapan terakhir, kecuali (Sirkuit Internasional) Mandalika, dia terjatuh. Tapi dia selalu unggul, memberikan tekanan pada Ducati dan memaksa dirinya masuk barisan terdepan,” kata Pedrosa dilansir dari Motosan, Selasa (8/10/2024).
“Dia memaksa KTM semaksimal mungkin untuk bisa bersama Ducati dan itu membuat Anda membuat kesalahan dan Anda bisa terpuruk. Bagaimana pun, semua pengalaman ini akan bermanfaat baginya,” tambah pria asal Spanyol itu.
Lebih lanjut, Pedrosa mengapresiasi usaha keras Acosta untuk berusaha menyaingi Marquez dan para rider Ducati lain yang bersaing di barisan terdepan. Ia percaya pembalap tim Red Bull GASGAS Tech3 itu akan belajar dari kesalahannya dan akan terus berkembang sebagai seorang rookie yang hebat.
“Saya mengapresiasinya secara positif, karena sudah unggul, dengan kecepatan yang kuat. Dengan kemungkinan kemenangan, apalagi kemarin (sprint),” papar Pedrosa.
“Kita tidak dapat melihatnya hari ini karena jatuhnya lebih awal. Namun di lap-lap pertama itu saya mampu mengimbangi kecepatan Bagnaia dan Ducati,” jelas legenda hidup MotoGP itu.
“Itu memiliki banyak manfaat, dan dia juga meraih pole position. Saya pikir dia memaksa mesin untuk berada di zona pertama,” urai Pedrosa.
“Kesalahan ini normal terjadi. Dia adalah seorang pemula dan baiklah, di Australia balapannya sedikit berbeda dari balapan ini, lebih sulit untuk membuat perbedaan,” lanjut The Little Spaniard.
“Di sini dia punya peluang naik podium, baik Sabtu mau pun Minggu, tapi dia tidak bisa memanfaatkannya,” pungkasnya.
(Okesport)
Diterbitkan tanggal 8 Oktober 2024 by Muhamad Samani
Discussion about this post