MEGAPOLIS.ID, BATULICIN – Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar mempertanyakan hasil survei lembaga SKI yang merilis adanya peningkatan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu dari 16,1 persen menjadi 25,1 persen.
Zairullah mengaku kaget karena peningkatan angka stunting cukup signifikan, sehingga Kabupaten Tanah Bumbu yang sebelumnya berada pada posisi kedua, kini menempati posisi ketujuh se-Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Awalnya 16,1 persen, sekarang menjadi 25,1 persen,” ujar Zairullah saat konferensi pers di Kantor Bupati, Senin (12/8/2023).
Oleh karena itu, Zairullah mempertanyakan bagaimana bisa dari 16,1 persen menjadi 25,1 persen hasil survei yang dilakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023.
Sementara lanjut Bupati, pihaknya juga mempunyai data terkait angka stunting di Tanah Bumbu. Berdasarkan E-PPGBM, data balita di Tanah Bumbu sebanyak 27 ribu lebih. Dari data E-PPBGM pula, hasil pendataan langsung ke lapangan oleh tenaga kesehatan hanya 865 stunting.
Sekadar informasi, E-PPGBM merupakan sistem Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat yang memuat data hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang di entri setiap bulan oleh pengelola gizi di tiap-tiap Puskesmas.
“Data E-PPBGM ini setiap bulan dilaporkan, dan penanganannya oleh petugas kesehatan kita,” kata Bupati.
Menurut Bupati, pihaknya di Kabupaten Tanah Bumbu terus berusaha untuk menurunkan angka stunting tersebut. Dan harapannya suatu saat nanti tidak ada lagi stunting di Bumi Bersujud.
Terkait munculnya angka stunting menjadi 25 persen dari hasil survei SKI tersebut, tentu saja membuat Bupati Zairullah Azhar terkejut dan mempertanyakan hasil survei tersebut.
“Data kita dari kabupaten real dan menyeluruh, tidak pakai sampling,” sebutnya.
Sebagai Bupati, kata Zairullah, tentunya sangat keberatan dengan hasil SKI yang dilakukan tahun 2023 berdasarkan sampling.
“Kita sendiri punya data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, karena dilakukan setiap bulan oleh tenaga kesehatan, bukan satu tahun sekali diambil datanya,” tandasnya.
Bupati berharap, ada perbaikan data stunting ini. “Mari kita duduk bersama. Persoalan ini bukan sekadar data saja, tapi ini berkaitan pula dengan hasil pekerjaan yang kita lakukan. Prestise dan emosional masyarakat. Karena banyak yang bekerja dengan sungguh-sungguh untuk penanganan stunting ini, baik itu Dinas DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kader Posyandu, PKK, Camat, Pak Kades, RT dan lainnya,” sebutnya.
Ia pun mengajak dilakukan survei ulang memperbaiki dan membenahi, agar masyarakat bisa memahami dan mengetahui yang sebenarnya.
Hadir mendampingi Bupati pada jumpa pers tersebut, Sekda Tanbu DR H Ambo Sakka, Kepala Dinas Kesehatan Tanbu dr Muhammad Yandi Noorjaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu Erli Yuli Susanti, dan Kepala Dinas Kominfosp Tanbu Al Husain Mardani.(wan)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 13 Agustus 2024 by admin