EKSIS sejak medio 2012 dengan pasang surut yang terjadi, Sanggar Seni Demokrat (SSD) selalu berinovasi, salah satunya pagelaran Berisik yang hampir tiap tahun digelar.
Bicara soal SSD, ada satu lagi yang tidak terlupakan dan sebentar lagi akan dimulai, yaitu Art Song System. Event yang awal mulanya adalah Singing Contest ini seakan berevolusi dari acara akustikan, lomba panting hingga gigs. Namun Art Song 8 seolah ingin kembali pada spirit Art Song System 4 yang digagas oleh Iqbal.
Nah, berikut yang bisa kami kupas mengenai acara musik dari SSD ini.
Waktu itu kok bisa kepikiran bikin gigs di SSD. Menurutku itu di luar kebiasaan dan kamu cukup berani mencetuskan ide itu, mungkin bisa diceritakan sedikit?
Iqbal : Dari awal masuk sanggar memang lebih kepengen nyoba bikin gigs yang terorganisir dan anti mainstream. Dan karena saat itu dana kampus tidak turun, Art Song System 4 tahun 2019 itu tetap ku anggap gigs kolektif dari kawan-kawan organisasi (ini organisasi kampus kah atau gerakan kolektif) ahuahaha nyentil dikit .Yaa tujuan lainnya juga mau mengangkat dan memperkenalkan musik underground dikalangan mahasiswa-mahasiswa ULM saat itu yang lebih dominan senang dengan genre musik yang katanya easy listening, WTF dunia itu luas mennnnn, serta pada tahun itu sangat sepi dengan yang namanya gigs.
Tantangan terbesar saat itu apa yang didapat entah dari dalam dan diluar karena ini ide fresh pasti banyak problemanya. Karena untuk mengagas aku bilang cukup kompleks dan kamu terbilang sangat berani saat itu?
Iqbal : Dari dalam, tentunya banyak anggota saat itu juga belum banyak yang tahu dengan kondisi gigs, jadi memang perlu memberi pemahaman extra sebagai ketua pelaksana biar meminimalisir terjadinya hal yang tidak di inginkan.
Dari luar, syukurnya memiliki teman-teman yang support penuh dengan masih adanya mahasiswa yang mengadakan gigs di kampus, panitia juga terbantu mengenai pengamanan, tapi satpam saat itu sedikit ngeselin kecuali satpam FISIP ULM love you, (sambil tertawa).
Setelah acara selesai apa nih yang kamu dapatkan?
Iqbal : Yang didapatkan hanya kesenangan melihat senyum lebar SSD, dan nasi goreng buat LPJ dan artsong, jika bukan panitia yang mau diarahkan, ini acara nggak bakal berjalan dengan baik, senang banget melihat teman – teman di sanggar, tapi dengan kegiatan yang ada aku pribadi tidak pernah puas, ya manusia memang begitu.
Art Song ini kan arahnya sempat tidak jelas, berubah jadi lomba panting karena awalnya cuma singing contest. Apa pendapat dan harapannya art song ke depan seperti apa?
Iqbal : Untuk harapan tentunya kalo bisa sampai mengadakan acara musik terbesar di Banjarmasin, kalo perihal konsep kegiatan tahunan berubah-ubah, aku pribadi membebaskan saja karena menyesuaikan juga dengan isi kepala si pembawa konsep, beda halnya kepengurusan menetapkan bahwa art song sebagai festival musik, macam berisik kan bentuknya pertunjukan pentas.
Sebagai saksi mata, aku pun menyaksikan crowd art song saat itu luar biasa meski ya lagi lagi namanya sebuah konsep fresh baru digagas pasti akan ada banyak trial dan eror didalamnya, terutama crowded karena lumrah di gigs. Letupan energi yang meluap meluap tak ayal menimbulkan gesekan. Tapi sekali lagi bagiku pribadi itu adalah warna warna yang ada disana. Art Song 5 pun akhirnya berjalan, namun konsep gigs tidak dilanjutkan. Namun di 2022 Dylan pun melanjutkan apa yang telah digagas kembali oleh Iqbal melalui Art Song 6 Indie Experience-nya.
Halo Dylan, mungkin bisa cerita dikitlah mengenai Art Song 6, kira kira apa aja sih yang terjadi pada saat itu?
Dylan : Yang pertama kenapa gigs lagi, ya pasti karena kita anak band hahah, dan dikit sekali sih bang acara musik pasca covid kan. Nah aku ingin menyalakan lagi spiritnya. Kalau soal situasi, situasinya tuh pastinya tidak terduga, karena penonton diluar dugaan yang datang, awalnya sempat cemas kalau nanti sunyi penonton, tapi pas acara akhirnya pecah dan rame banget tuh yang nonton walau diakhir akhir turun gerimis.
Okey yang jadi tantangan saat itu bagaimana apalagi soal keamanan? soalnya masih pemulihan pasca covid kan saat itu?
Dylan : Penonton lumayan liar, karna di tahun itu masa pemulihan setelah covid, jadi acara musik lumayan sedikit, dan penonton di malam itu lumayan liar dan asik tapi ya lagi-lagi ada oknum yang mengganggu untung improve dari kami keamanan cukup sigap saat itu. Keren lah kawan-kawan dan crew saat itu. Kemudian dari segi waktu kami mengulik karena di zaman Art Song 4 saat itu kan terkendala di waktu yang kelewatan. Kami mengatasi itu dan terimakasih lah buat teman teman yang mau mengisi karena tidak ada band yang dibayar pada waktu Art Song 6, beda halnya dengan 4 kan masih sistem regist lah kayak gigs gigs zaman dulu.
Ini mungkin pertanyaan yang sama juga dengan Iqbal, Art Song ini kan masih jadi pertanyaan maunya dibawa kemana, ya sempat jadi lomba panting dan harapannya buat Art song ke depannya bagaimana?
Dylan : Menurutku Art Song nih biarkan aja jadi acara musik modern, untuk lomba panting mungkin dijadikan event baru aja. Dan malam ini pun akan menjadi edisi selanjutnya dari Art Song dengan konsep gigs, ya di Art Song System 8 entah bagaimana, besar harapanku bisa berkembang luas. Karena yang kita tahu bahwa lewat gigs beberapa band itu bisa lahir, band yang awalnya cuma senang – senang perlahan tumbuh menjadi besar.
Kita lihat sendiri betapa legendarisnya Oktaria dan Bakar Bakar IKJ. Artinya ini bukan hanya sekadar program tapi memiliki output apalagi didunia musik. Karena bagiku soal musik itu bukan cuma hiburan tapi ia adalah corong juga membangun pesan, musik juga adalah gerakan ekonomi terutama dengan vendor – vendor sound system. Dokumentasi, pedagang belum lagi kawan – kawan band yang masih bergerilya menjual kaset dan merchandise. Untuk mereka yang bukan di bawah label besar tapi memiliki spirit dan autentik. Gigs atau panggung kecil juga menjadi sarana di musik untuk bebas berekspresi, karena secara harfiah balik lagi kan itu lah sebuah seni. Dan semoga Art song bisa semakin massive dan terus berjejaring dengan lainnya. Selamat bersenang-senang, tetap kompak panitia. Dan untuk penonton mengutip dari seorang musisi Rian Pellor” kita boleh bersenang-senang dalam gigs tapi ingat kita tidak boleh saling menyakiti.***
Diterbitkan tanggal 7 Juli 2024 by admin