MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Unit kegiatan mahasiswa Kampoeng Seni Boedaja (KSB ULM) mengusung kehidupan masyarakat Dayak Deah Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan. Sebelum pelaksanaan Aruh ke-16 ini, KSB melakukan observasi sekaligus Bakti Kampoeng pada 29 Februari sampai 3 Maret 2024 lalu.
“Kegiatan Aruh XVI Kampoeng Seni Boedaja merupakan output kegiatan Bakti Kampoeng Desa Liyu yang dibarengi dengan observasi berkala. Selama kegiatan Bakti Kampoeng kami juga belajar langsung kepada masyarakat bagaimana prosesi Bahuma (berladang) Tarian Bagintur, praktik membuat kain dari kulit kayu dan bagaimana sistem adat di Dayak Deah Desa Liyu,” ujar Ketua Umum KSB Rizky Ircham Muzakki.
Ircham menambahkan segala macam bentuk upacara adat atau kegiatan keseharian yang notabennya tradisi sangat bergantung pada alam, sebab kehidupan masyarakat masih sangat tergantung pada alam. Oleh karena alam dan sekitarnya menjadi bagian dari kebudayaan itu sendiri.
“Nah, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan kami memberi hadiah berupa pohon pada penampil, dan peserta lomba tradisional sebagai bentuk kepedulian terhadap kehidupan,” jelasnya.
Dia berharap aruh tetap bisa menjadi wadah eksistensi kesenian, kebudayaan khususnya wilayah Kalimantan Selatan dan menjadi moment mempererat tali silaturahmi masyarakat dan seniman.
Sementara itu, KSB juga mengundang perwakilan dari Desa Liyu yakni Kepala Adat Aliancen, Promotor Penggerak Dayak Deah Desa Liyu, Megi, dan Kepala Sanggar Bedjalin Jaya, Fela.
“Saya sangat senang sekaligus terharu karena kawan-kawan telah mengangkat kebudayaan kami, sehingga kebudayaan masyarakat Dayak Deah bisa dikenal luas,” ujar Fela.
Hal senada disampaikan Megi, promotor penggerak Dayak Deah Desa Liyu.
Ia menyampaikan apresiasinya kepada KSB, karena tak hanya mengangkat budaya Dayak Deah, tapi terjun langsung ke tengah masyarakat.
Sedangkan Aliancen menimpali kalau pihaknya sangat terbuka kepada kawan-kawan yang ingin mengkaji dan berperan pada acara budaya nanti.
“Kedepan kami akan mengadakan kegiatan yang sudah masuk kalender event Nusantara yakni Mesiwah Pare Gumboh pada 19 sampai 21 Juli nanti. Semoga teman-teman bisa berhadir, ini sebagai upaya kami juga dalam bentuk pelestarian budaya, yang sudah masuk kalender event Nusantara,” timpal Aliancen.
Sementara itu, KSB membawakan pementasan yang berjudul Kono Tulah yang disutradarai Hamnah dengan iringan musik dan tari.
Pementasan memberi pesan agar kita menjaga adat istiadat. Dimana tokoh utama Dean yang tidak mengindahkan segala aturan adat, padahal dia adalah penduduk asli di sana dengan alasan karena lama di kota.
Dean pun menerima akibat atas kelalaiannya yakni kena tulah (kena kutuk), karena tidak sengaja merusak salah satu tempat yang jadi bagian dari upacara.
Pementasan ini dikemas dengan teater, musik dan tari-tarian yang menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak Deah saat panen. Selain itu ada galeri lukis yang bekerjasama dengan Ikatan Pelukis Kalsel (IPKS), dimana ada 13 pelukis yang berpartisipasi, ada juga kegiatan live painting.
Puncak Aruh ke-16 KSB pun berlangsung ramai, digelar di halaman Sekretariat KSB ULM, Sabtu (8/6) malam.
Meskipun sempat diguyur hujan, namun tidak menurunkan animo pegiat seni untuk mengikuti Aruh ke-16 KSB. Dan momen yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya yakni Bejapinan.(Rizky Fadhlillah)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 9 Juni 2024 by admin