MEGAPOLIS.ID, KOTABARU – Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Kotabaru dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Kalimantan Selatan, di Operation Room Kotabaru, Selasa (28/11/2023).
TPKAD merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI pada pertemuan tahunan OJK dengan pelaku industri jasa keuangan yang menyebutkan perlunya upaya nyata guna mendorong kegiatan ekonomi produktif melalui pemberdayaan kemampuan UMKM, pengembangan ekonomi daerah, penguatan sektor ekonomi prioritas.
Sekda Kotabaru Said Akhmad mengatakan, seperti diketahui bersama sudah memasuki triwulan ke 4 untuk tahun 2023 yang tinggal beberapa bulan lagi.
“Yang tentunya kita akan memasuki tahun 2024 yang mana program-program prioritas Kabupaten Kotabaru harus dilaksanakan, karena di bulan Desember nanti kita bisa memulai lelang, dalam rangka percepatan pelaksanaan program-program prioritas sekala besar,” kata Sekda.
Maka dari itu, sekda mempersilakan kepada tim OJK menyampaikan paparan, serta masukan-masukan dari OPD yang hadir dalam rangka singkronisasi strategi apa yang akan dilakukan.
Sementara itu, Analis Senior Direktur Pengawasan Perilaku POJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Provinsi Kalsel Andy Rahman Yuliman mengatakan tujuan utama datang ke Kabupaten Kotabaru adalah terkait dengan tim percepatan akses keuangan daerah sebagaimana yang sudah diserahkan.
“Terkait dengan pembentukan tim percepatan akses keuangan daerah yang sudah tertuang dalam lampiran Bupati dan Wakil Bupati sebagai pengarah, dari unsur OJK, Sekretaris daerah sebagai Ketua TPKAD, Bappeda bagian perekonomian dan ada beberapa lagi yang lain sekitar 25 anggota,” sebutnya.
Dia juga memapaparkan terkait dengan apa itu TPKAD, berawal dari Presiden RI yang mengarah konservasi tingkat leterasi dan inklusi di Indonesia berdasarkan data survei nasional terkait dengan inklusinya, bahwa Indonesia dari 10 dan 8 orang sudah mengakses informasi keuangan.
“Tapi dari 10 orang tersebut kurang dari 5 orang yang memahami apa itu produk keuangan, dari data survei untuk nasional angka literasi kita belum sampai 50% baru diangka 48%, sementara nilai inklusinya itu sudah di angka 86% sehingga ini ada target yang luar biasa,” kata Andy.(mia)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 28 November 2023 by admin