MEGAPOLIS.ID, BATULICIN – Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tanbu H Syamsuddin diwakili Kabid Kebudayaan Hj Nooryana membuka ekspose awal kajian penyusunan buku Puanna Dekke, di Kantor Bupati Tanah Bumbu pada Senin (29/7/2024).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Budporapar Tanbu melalui Hj Nooryana mengatakan, penyusunan buku Puanna Dekke ini dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Serta upaya Pemerintah Daerah melalui Disbudporapar Tanbu dalam pelestarian dan perlindungan cagar budaya.
“Penyusunan buku Puanna Dekke ini tidak saja sebagai upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya, namun juga memberikan manfaat bagi dunia pengetahuan dan Pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen untuk melestarikan keberadaan cagar budaya agar tidak punah, karena memiliki arti yang penting bagi sejarah dan nilai budaya yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Nama Puanna Dekke lanjutnya, tidak asing lagi bagi masyarakat di wilayah Kota Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Desa Pejala, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu. Bahkan Makam Puanna Dekke masuk Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Dan makamnya kini sudah dibangun permanen di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kusan Hilir.
Puanna Dekke adalah tokoh dan pedagang Bugis asal Wajo, Sulawesi Selatan yang mula-mula datang dan membangun Kota Pagatan pada pertengahan abad ke-18. “Dari sebagian kita, banyak pula yang tidak tahu dan menganggap misteri tentang keberadaan atau kisah Puanna Dekke. Untuk menjawab itu semua tentunya perlu adanya kajian dalam penyusunan sejarah Puanna Dekke yang akan kita tuangkan nantinya dalam bentuk buku,” sebutnya.
Ia menambahkan, penyusunan buku Puanna Dekke ini tidak lain sebagai cerita atau sejarah penting untuk diketahui anak cucu kita. Harapannya pada ekspose awal kajian penyusunan buku Puanna Dekke oleh Tim Akademis Dosen Sejarah ULM Banjarmasin mendapatkan masukan pendapat dan saran dari seluruh peserta yang hadir.
Selain itu, berdasarkan hasil penelusuran lapangan oleh Tim Ahli Sejarah ULM Banjarmasin. Di sekitar makan Puanna Dekke ditemukan satu makam di samping makam Puanna Dekke yang diduga makam Hasan La Pangewa (Raja Pagatan 1). Hadir pada ekspose awal kajian penyusunan buku Puanna Dekke. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Bappedalitbang, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kepala Bagian Kesra, Camat Kusan Hilir, Kepala Desa Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir, Ketua Adat Lembaga Adat Ade Ogie Pagatan, Tokoh Masyarakat, Tim Ahli Cagar Budaya Tanah Bumbu, Guru IPS (Sejarah) SMAN 1, SMPN 1, dan SMPN 2 Kusan Hilir, Kabid Destinasi Pariwisata Disbudporapar, dan Fungsional Pamong Budaya Ahli Muda Disbudporapar.(wan)
Diterbitkan tanggal 30 Juli 2024 by admin
Discussion about this post