MEGAPOLIS.ID, LAMANDAU – Movement kolektif bawah tanah memang sedang menggeliat kembali. Api itu pun terpercik di salah satu kabupaten terujung di Kalimantan Tengah, tepatnya Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau.
Sekelompok pemuda pun membentuk sebuah gerakan bernama Kolektifart, yang tercetus pada 2022 lalu. Salah satu gagasan mereka yang lahir ialah Punk You volume 1 di Luha Coffee. Kini mereka sedang melanjutkan kembali Punk You volume 2 yang bakal diadakan tanggal 22 Juni di Kemin Coffee yang bertempat di Jalan G.M Yusuf BA Nanga Bulik.
Spirit yang membara di dalamnya membawa kami untuk menggali lebih jauh, dan berikut wawancara jurnalis www.megapolis.id Rizky Fadhlillah dengan salah satu founder Kolektifart.
Rizky: Apa sih Kolektifart ini sebenarnya dan kapan tercetus nya?
Andra: Kolektifart terbentuk 2022 lalu, dengan 3 orang founder Andra, Aji dan Pandu.
Andra dengan background sebagai Sarjana Seni Musik bergelut dengan masih menggarap musik di Lamandau, sedang Ajie Videografer & Fotografer sekaligus owner Inframe Lamandau, dan Pandu Sarjana DKV yang fokus menjadi freelance dengan banyak karyanya dipakai sebagai artwork dan lain-lain oleh band lokal Indonesia. Untuk acara pertama kita itu tanggal 13 Agustus 2023 yakni Pakansi Laman.
Rizky: Kalau boleh tahu kenapa movement ini terbentuk, apa yang jadi keresahan kalian?
Andra: Sederhana, Lamandau skena musiknya mati! Tidak ada wadah untuk kawula muda bermain musik, memperkenalkan karya mereka sendiri. Acara musik hanya terbatas pada acara pemerintahan yang genre musiknya tentu kurang diminati kawula muda dan sarat muatan politis. Kami mau wadah yang netral tanpa tendensi apapun dan mengekspolre keragaman bunyi yang ada di Lamandau.
Rizky: Padahal sebenarnya banyak pemuda yang merantau keluar dan berkembang tapi begitu pulang semua skill experience seakan mati.
Andra: Betul, tidak bisa berkembang karena tidak ada wadah untuk menumpahkan ide yang ada.
Rizky: Kenapa jadi Punk You apa alasan dibalik nama ini?
Andra : Punk You adalah salah satu acara di bawah Kolektifart. Punk You ini kami khususkan untuk genre underground seperti metal, punk, grunge, Hardcore dan lain lain. Sedangkan acara yang satunya lagi khusus untuk genre yang populer, nama acaranya Pakansi Laman. Kenapa Punk You? Punk adalah gerakan perlawanan dan protes terhadap stigma-stigma normatis yang ada di masyarakat, kami ingin menantang adrenaline anak muda Lamandau apakah berani menjadi “berbeda” dan melakukan gebrakan, sebab itulah kami namakan Punk You, awalnya kami mau namakan Are You Punk? Tapi kepanjangan, ribet dan bakal susah diingat.
Rizky: Ouh begitu ya. Baik-baik kemudian reaksi masyarakat, audiens pada volume pertama bagaimana? Tentunya kan kita tidak bisa mengubah langsung komunal yang ada di Nanga Bulik itu sendiri, setidaknya ada lah embrio atau sepercik api yang lahir dari pergerakan itu. Kalau boleh tahu dampak dari Punk You volume pertama untuk Lamandau apa nih?
Andra: Punk You vol 1 hadir dengan gebrakan membawa The Soegenk unit PopPunk Pangkalan Bun yang sudah wara wiri di gigs Kobar. Kami bawa ke Lamandau kemudian ada juga kehadiran militan Pangkalan Bun Metal Force. Acara ini berlangsung meriah, anak muda Lamandau yang selama ini suka musik underground tumpah di Luha Coffe melakukan moshing dan stage diving. Dampak paling sederhana adalah sekarang mendengarkan musik underground di Lamandau bukan lagi hal yang aneh atau freak, tidak jarang lagu-lagu non mainstream ini di putar di kedai atau coffeeshop. Dan banyak bakat baru yg akhirnya kami temukan, band yang potensial, ilustrator berbakat serta video dan fotografer menjajikan semua kami temukan di acara-acara Kolektifart. Apalah kami mengundang mereka? Tidak! Kami menantang mereka, siapa yang bernyali yang punya sisi “buas” dalam jiwanya silakan datang dan beribadah dalam lantunan bunyi distorsi dan dentuman kick drum keras. Kami bukan pergerakan edukasi, tidak ada yang kami edukasikan, kami adalah gerakan berani. Berani memulai menjadi diri sendiri, berani menjadi berbeda dan berani memunculkan karya sendiri. Keberanian ini yang kami tularkan kepada yang lain. Gerakan kolektif kami lakukan dengan swadaya. Tidak boleh ada keuntungan komersil, tidak ada tiket, dan tidak ada sponsor, tidak boleh bermuatan politik!.
Rizky: Oke, mantap semoga ini menumpahkan kobaran api di kota kecil kita tercinta, dan sebelum itu apakah kedepannya bakal mengundang anak-anak Lamandau yang bergerilya di kota lainnya untuk meramaikan event kalian?
Andra : Pasti itu, Nevra adalah salah satu incaran yang mau kami bawa ke Lamandau, kenapa? Karena Eza adalah anak Lamandau.
Rizky: Dan apa pesan kalian buat pemuda pemudi Lamandau yang masih ragu buat berkarya dan mereka yang sedang membangun dirinya di perantauan?
Andra : Jangan jadi pengecut! keluarkan ide liar di kepala, mau musik seni rupa apapun itu keluarkan saja, persetan tanggapan orang-orang “normal”.
Itulah secuil pesan dan spirit dari Kolektifart. Pastinya ruang pertunjukan adalah salah satu sarana untuk bersuara. Seperti yang dikatakan Tan Malaka idealis adalah harta terakhir yang dimiliki pemuda. Selama masih ada semoga selalu terjaga. Jangan lupa untuk warga Nanga Bulik dan sekitarnya untuk menyaksikan Punk You di Kemin Coffee nantinya 22 Juni. Silahkan cek IG Kolektifart ada merchandise yang bisa kalian beli juga untuk mendukung kawan kawan. Semoga bisa memberikan inspirasi untuk kawan-kawan.(Rizky Fadhlillah)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 17 Juni 2024 by admin
Discussion about this post