MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota yang cukup mencintai musik keras. Event-event underground nyaris dipadati oleh anak – anak muda dari era pentas seni (pensi) sampai sekarang. Terutama untuk scene pop punk dan hardcore.
Bicara soal pop punk, merupakan turunan dari sub genre punk yang dimana punk membicarakan soal politik dan kritik sosial. Maka Pop Punk sebaliknya mereka membicarakan soal kehidupan remaja, percintaan. Jika menyebut nama besar di tanah air tentu Rocket Rockers salah satunya, begitu juga close head, Pee Wee Gaskins yang masih mempunyai basis penggemar musik ini walaupun tidak sementereng di awal kemunculannya. Namun buktinya mereka masih bertahan karena kekuatan fanbase-nya.
Banjarmasin juga masih memiliki dua grup yang masih eksis salah satunya Kacamata Pecah dan RCKA (dulunya rocka puding) yang wara wiri di gigs maupun pensi. Dan di scene pop punk lokal pun muncul nama baru yakni NEVRA.
Nevra adalah unit Experimental Pop Punk yang berasal dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang terbentuk sejak tahun 2023. Mengusung genre Experimental Pop Punk karena berangkat dari referensi bermusik setiap personel yang berbeda, dimulai dari Pop Punk, Progressive Rock, Metalcore, Post Hardcore, hingga Easycore.
Nama NEVRA diambil dari kata νεύρο/névro berasal dari bahasa Yunani yang berarti saraf, dengan filosofi musik mengalir dalam saraf.
Semangat bermusik NEVRA terinspirasi dari band band mancanegara maupun lokal, seperti Blink182, Neckdeep, A Day To Remember, Knuckle Puck, Summerlane, dan lainnya.
Setelah mengalami bongkar pasang personel, akhirnya NEVRA pada Februari 2024 menetapkan personelnya yang beranggotakan Topan Oktofanny (Vokal), Eza Anly (Gitar/Vokal), Rifky Saputra (Drum), Dyllan Raditya Dienova (Bass).
Seperti umumnya band yang mengalami bongkar pasang NEVRA pun tak luput dari ini. Pada saat awal pembentukan NEVRA terdiri dari 5 personel yaitu Rifky, Eza Anly, Dede, Riza, Sandy.
Seiring waktu berjalan pada saat proses recording Dede tidak ada kabar, lalu ditetapkan personel hanya berempat. Beberapa lama setelah itu Riza sang bassist terpaksa dikeluarkan dari tubuh NEVRA karena terjadi suatu masalah, lalu setelah itu disusul pengunduran diri Sandy sang vokalis utama yang membuat Rifky dan Eza sempat down karena tersisa 2 personel di dalam tubuh NEVRA.
Sempat mewacanakan untuk bubar namun tiba tiba semangat bermusik kembali muncul, lalu setelah pembicaraan panjang akhirnya Rifky mengajak Topan dan Dyllan untuk menggantikan vokalis dan bassist yang sudah keluar terlebih dahulu.
Belakangan NEVRA wara wiri kembali di berbagai acara dan sedang sibuk dengan perekaman album barunya.
Kamipun berkesempatan untuk menginterview NEVRA.
Halo NEVRA terimakasih, sebelumnya setelah single kalian rilis bagaimana respons pendengar terhadap kalian?
NEVRA: Menurut kami sih respons pendengar ada yang positif dan negatif terhadap karya kami, terkhusus di lagu “Sirna” dan “Berbeda” karena di dua lagu tersebut vokalis nya berbeda dari yang sebelumnya, ada yang merespon positif karena teknik vokal di lagu “Berbeda” cenderung lebih baik dari pada lagu sebelumnya dan aransemen sudah lebih matang, ada juga pendengar yang merespon negatif bahkan cenderung mengatur NEVRA dan menuntut vokalis awalnya kembali karena mereka belum bisa move on dari lagu “Sirna”. Jujur saja, kami merasa terganggu dengan statement seperti itu.
Dari karya yang ada apakah kalian sudah puas, atau ingin mengeksplorasi kembali musik – musik dan karya kalian sendiri?
NEVRA: Kami masih ingin mengeksplorasi karya lebih jauh dengan gaya permainan masing masing personel, jika pertanyaannya puas atau tidak, jawabannya belum puas karena kami masih ingin mengeksplorasi karya lebih jauh dengan gaya permainan masing masing personel.
Pergantian personel di kubu kalian itu sering terjadi kan ya, apakah ini malah menjadi kendala atau hadirnya personel baru memberi tambahan energi untuk kalian?
NEVRA : Yang saya (Rifky) dan Eza rasakan selaku personel awal terbentuknya NEVRA, yang pasti kendala bagi kami berdua sangat kesusahan untuk mencari pengganti dikarenakan relasi yang cukup sempit di Banjarmasin, karena kami berdua disini sebagai pendatang. Namun setelah menemukan personel baru, kami pasti menjadi lebih semangat dalam berkarya dan terus mengeksplorasi berbagai macam ekspresi bermusik dari personel personel baru ini.
Di NEVRA sendiri kan ada Dylan dan Topan dimana mereka bukan orang baru lah. Topan sempat eksis bersama Bear Cub-nya, kemudian Dylan sempat wara wiri bersama Stayhere. Apa sih kesan dan perbedaan yang kalian rasakan, entah proses kreatif nya. Apapun?
Dylan : Yang bikin beda di NEVRA yaitu referensi bermusik lebih bervarian, dimana hal itu yang bikin bermusik kali ini lebih variatif dan enjoy. Harapannya gak banyak, semoga kami jadi band yang terkenal, bisa req riders tiap kali manggung (opsional hehe), dan satu lagi kalau di Stayhere saya ngedrum dan sini saya ngebass itu aja sih bedanya untungnya saya jago katanya sambil tertawa
Topan : Yang membedakan di band sebelumnya (Bear Cub) itu kami tidak punya drummer. Sedangkan di sini kami punya dua orang yang mengisi drum. Bedanya tentu diproses mengerjakan lagu beat beat baru dan proses pengerjaan bridge. Kehadiran Dylan dan Rifki sangat membantu itu yang nggak saya miliki di band sebelumnya. Harapannya untuk NEVRA lancar dalam proses – proses kreatif, saat ini sedang proses pembuatan video klip kan, dan semoga tahun depan bisa rilis album lah.
Oke di Kota Banjarmasin sudah ada dua band senior kalian yakni RCKA dan Kacamata Pecah yang kebetulan ada di scene Pop punk juga. Apa yang membedakan kalian dengan mereka? Terus, hal apa yang kalian tawarkan untuk para pendengar baru NEVRA?
NEVRA : Wah untuk Kacamata Pecah dan RCKA kami menaruh respect kepada mereka karena mereka adalah pionir pionir pop punk di Banjarmasin, dan pasti kami sangat terinspirasi dari mereka dalam berkarya dan terus menggemakan musik pop punk di Kota Banjarmasin tercinta ini. Sedangkan pembeda kami dan mereka yang pasti kami adalah generasi baru Pop Punk di Kota Banjarmasin dan kami menawarkan Pop Punk yang tak biasa dari umumnya, yaitu Exeprimental Pop Punk, yang mungkin agak agak nyerempet ke easycore dan post hardcore sedikit sedikit. Dan tidak menutupkemungkinan kami menggabungkan berbagai elemen genre musik yang lain ke dalam NEVRA namun tetap berpegang teguh pada Pop Punk.
Terakhir Pop Punk kan mulai populer lagi, bahkan band seperti BMTH (Bring Me The Horizon) aja menambahkan elemen pop punk. Belum lagi kalobarasi Travis Barker (Blink-182) dengan sejumlah Musisi seperti Machine Gun Kelly itu menghidupkan gairah Pop Punk kembali di musik mainstream. Apakah ini berpengaruh terhadap kalian juga?
NEVRA : Menurut kami tren Pop Punk di dunia pasti sangat berpengaruh pada kami, apalagi sekarang musik Pop Punk bisa dibilang sudah tidak segmented seperti dulu lagi, contoh banyaknya lagu lagu Pop Punk beredaran di tiktok. Menurut kami dengan adanya tren ini akan mempermudah jalan untuk promosi promosi karya karya kami karena pop punk nampaknya sudah bisa diterima di telinga orang awam.
Okey itulah NEVRA, jangan lupa untuk mendengarkan karya karya mereka di Spotify ya. Sukses selalu NEVRA dan support terus musisi lokal kita di Banua.(Rizky Fadhlillah)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 3 Mei 2024 by admin
Discussion about this post