MEGAPOLIS.ID, KOTABARU – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) mengadakan pemutaran video tayangan PSA (Iklan Promo Program BKKBN) yang berdurasi kurang lebih 30 menit. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan KB dalam rangka pelayanan KB lintas Borneo di kampung keluarga berkualitas.
Pemutaran video ini bertempat di D’Nusa Cafe Sengayam Kecamatan Pamukan Barat Kabupaten Kotabaru, Senin (4/3/2024), yang dihadiri oleh Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, perwakilan dari unsur Forkopimda, perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan dan BKKBN Kalimantan Timur, Kepala SKPD yang terkait, camat, para pelajar dan tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas P3AP2KB Kotabaru Ir Sri Sulistiyani mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan rangkaian dari kegiatan KB di daerah perbatasan Borneo Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Kegiatan tersebut adalah program nasional yang dilaksanakan oleh BKKBN pusat dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang program KB terkait dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Ini merupakan program nasional yang diadakan rutin setiap tahun khususnya didaerah perbatasan, jadi nantinya akan memberikan akses pelayanan terhadap program keluarga berencana diwilayah perbatasan,” ujarnya.
“Dalam pemutaran video PSA ini dihadiri para pelajar guna memberikan edukasi kepada pelajar terhadap salam genre. Jadi para pelajar diberikan edukasi supaya tidak melakukan 3 hal yang berprilaku negatif yaitu seperti seks bebas, nikah perkawinan anak dan tidak menggunakan nafza,” terang Sri, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Ir H Ramlan mengatakan, kegiatan promosi KIE dan lintas Borneo Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pemerintah juga menargetkan pada tahun 2025 masyarakat Indonesia sejahtera.
Lebih jauh diungkapkannya pula bahwa, kondisi dimana tercukupinya sandang, pangan dan rasa aman, serta pada tahun 2045 di harapkan dapat menghasilkan generasi emas yang menjadikan Indonesia sebagai negara unggul dan maju di dunia.
“Berdasarkan survei status gizi balita pada tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia adalah sebesar 21,6% Kalimantan Selatan 24,6% dan Kotabaru 31,6%. Diharapkan upaya-upaya perubahan perilaku yang kita lakukan tidak hanya pada kegiatan ini, namun dilakukan secara berkesinambungan sehingga percepatan dapat segera kita capai,” katanya.(rls/mia)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 5 Maret 2024 by admin
Discussion about this post