MEGAPOLIS.ID, BARABAI – Sebanyak 1.096 peserta mengikuti Festival Olahraga Tradisional (FORTRADA) yang digelar Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Hulu Sungai Tengah, Minggu (03/12/2023).
Kegiatan yang digelar di Stadion Murakata Mandingin Barabai ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-64 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ketua KORMI HST, H Nasruddin merincikan ada 8 olahraga tradisional yang dilombakan, yakni Batungkau (Egrang), Bakiak (Terompah), Bahadang atau Hasinan, Lari Balok, Balastik (Ketapel), Balogo, Badaku dan Bakuntau.
Kata Nasruddin, FORTRADA ini perdana digelar di HST, melibatkan peserta kontingen dari kecamatan-kecamatan se-Kabupaten HST.
“Peserta berasal dari 11 kecamatan se-KabupatenHST,” kata Nasruddin.
Selain untuk memeriahkan Harjad ke-64 HST, kata Nasruddin juga untuk memasyarakatkan olahraga tradisional yang di bawah KORMI.
“Ini juga sebagai langkah awal KORMI HST melaksanakan event kejuaraan, baik tingkat kabupaten, se-Banua Enam, dan tidak menutupkemungkinan sampai tingkat provinsi,” terang Nasruddin.
FORTRADA 2023, tambah Nasruddin menjadi salah satu program KORMI HST untuk persiapan meraih prestasi pada ajang di tingkat provinsi sampai nasional.
KORMI HST, sambungnya, berupaya menjaring penggiat-penggiat baru dalam olahraga tradisional untuk mengikuti ajang di tingkat lebih tinggi.
Seperti Festival Olahraga Nasional (FORNAS) di Jawa Barat pada Juli 2023, HST mengirim 12 penggiat mewakili Kalsel. HST pun menyumbang 1 emas, 1 perak dan perunggu.
“Pada 2025 nanti akan ada FORNAS di Mandalika, Nusa Tenggara Barat,” jelas Nasruddin.
Sebelumnya, Bupati HST H Aulia Oktafiandi menilai ajang itu bukan sekadar kompetisi. Tetapi juga wadah memupuk rasa cinta terhadap warisan budaya dan olahraga tradisional daerah.
“Dari FORTRADA ini, kita merasakan warisan budaya. Ajang itu juga sebagai pelestarian nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” kata Bupati Aulia melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setda HST, Ahmad Zaid saat membuka FORTRADA di Lapangan Bola Stadion Murakata Mandingin.
Olahraga tradisional yang digelar itu pun memiliki peran penting mempererat tali persaudaraan, karakter, nilai kejujuran, sportivitas dan semangat gotong royong. Tidak sekadar menyelenggarakan FORTRADA tetapi juga membangun pondasi kebersamaan dan solidaritas masyarakat Bumi Murakata.
“FORTRADA menjadi momen tepat untuk merenung, mengenang dam menjaga kelestsrian warisan budaya,” tutup Zaid.(ary)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 4 Desember 2023 by admin
Discussion about this post