MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Delapan remaja diamankan anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Banjarmasin Selatan, Senin dini hari (15/12/2025) sekira pukul 02.30 WITA.
Sekelompok remaja yang sebagian besar masih di bawah umur tersebut diduga hendak melakukan aksi tawuran di samping SPBU Jalan Lingkar Jonggol, Banjarmasin Selatan.
Mereka yang diamankan yakni MRR (19), warga Kuin Selatan, Banjarmasin Barat, MRS (15), pembawa senjata tajam jenis celurit, warga Banjarmasin Barat, MR (16), membawa senjata tajam jenis cobek, warga Jalan Pelambuan, Banjarmasin Barat.
Selanjutnya MAR (16), warga Jalan Sutoyo S, Banjarmasin Barat, RGP (18) pemilik senjata tajam, warga Jalan Cempaka Raya, Banjarmasin Barat, MRF (16) membawa kayu, warga Jalan Telaga Intan, Banjarmasin Selatan, SAN (16) warga Jalan Sutoyo S, Banjarmasin Barat, serta RM (17), warga Jalan KS Tubun, Banjarmasin Selatan.
Dalam kejadian tersebut, dua orang warga menjadi korban pengeroyokan, yakni Suryadi alias Amang Isur (48), warga Jalan Tembus Mantuil Gang Gandapura RT 28, dan M. Syafii (32), warga Jalan Tembus Mantuil Gang Arjuna RT 25, Banjarmasin Selatan. Keduanya merupakan warga yang sedang berjaga di kawasan SPBU Jonggol.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka akibat sabetan senjata tajam jenis celurit dan golok. Luka terdapat di bagian tangan, kaki, perut, serta punggung. Saat ini, Amang Isur sudah dapat kembali beraktivitas, sementara M. Syafii masih belum dapat beraktivitas karena menjalani pemulihan.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Christugus Lirens melalui Kanit Reskrim AKP Joko Sulistiyo Sriyono, SH, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan setelah dilakukan mediasi antara korban dan pihak pelaku.
“Korban tidak ingin memperpanjang masalah dan memilih menyelesaikan secara kekeluargaan dengan meminta biaya pengobatan hingga sembuh. Para pelaku mayoritas masih di bawah umur dan masih berstatus pelajar,” ujar AKP Joko.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pengeroyokan tersebut bermula dari adanya undangan bentrok yang diterima para pelaku melalui media sosial. Namun karena kelompok lawan melarikan diri, dua warga yang sedang berjaga di sekitar SPBU justru menjadi sasaran.
“Para pelaku membeli senjata tajam secara online melalui media sosial Instagram dengan harga sekitar Rp150 ribu. Dari lokasi kejadian kami mengamankan tiga senjata tajam, terdiri dari dua celurit dan satu golok,” tambahnya.
Meski berakhir damai, sebagai langkah pembinaan dan efek jera, pihak kepolisian memanggil orang tua para pelaku untuk membuat surat pernyataan. Selain itu, para remaja tersebut diwajibkan lapor setiap hari Senin dan Kamis serta diminta agar orang tua lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya di luar jam sekolah.
Para pelaku berhasil diidentifikasi berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, korban Amang Isur mengaku tidak mengetahui permasalahan apa pun saat kejadian berlangsung. Ia mengatakan tiba-tiba diserang oleh sekelompok remaja tanpa sempat memberikan teguran.
“Belum sempat menegur, saya langsung diserang. Banyak luka di tangan,” ujarnya.
Meski demikian, ia memilih jalur damai karena merasa kasihan kepada para pelaku yang masih berstatus pelajar. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan para remaja tersebut dapat memperbaiki perilaku mereka ke arah yang lebih baik.(SPK)
Diterbitkan tanggal 15 Desember 2025 by admin
Discussion about this post