MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin mengambil langkah konkret untuk memastikan aparatur sipil negara (ASN) yang memasuki masa purnabakti tetap memiliki kesiapan finansial dan mental.
Melalui Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD Diklat), sosialisasi pra pensiun pun digelar pada Senin (8/12/2025) di Aula BKD Diklat, Jalan RE Martadinata, Banjarmasin.
Dalam pelaksanaannya, pihak Bank BSI turut menghadirkan Mubasyir, selaku Area Manager Bank BSI Area Banjarmasin, yang menjelaskan berbagai layanan perbankan serta opsi pengelolaan keuangan bagi ASN yang akan memasuki masa pensiun.
Selain BSI, pihak Taspen juga berperan penting dalam memberikan materi teknis terkait hak-hak pensiun. Hadir I Nengah Sunarta selaku Service and Membership Sector Head, serta Vada Erlangga sebagai HC and GA Sector Head, yang menyampaikan hak, kewajiban, serta mekanisme pelayanan bagi peserta pensiun.
Kepala BKD Diklat Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, memimpin langsung kegiatan tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak ingin melepas ASN begitu saja ketika mereka memasuki masa pensiun. Menurutnya, transisi kehidupan setelah masa kerja membutuhkan persiapan matang agar tidak menimbulkan tekanan ekonomi maupun psikologis.
“Kami ingin memastikan bahwa ASN yang nanti pensiun memiliki bekal yang cukup, bukan hanya soal dana, tetapi juga pengetahuan untuk mengatur hidup di masa purnabakti,” ujar Totok saat membuka kegiatan.
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini digagas sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kota dalam mengawal kesejahteraan ASN dari awal karier hingga pengabdian selesai. Kolaborasi dengan BSI dan Taspen diharapkan memberi pemahaman baru tentang instrumen keuangan syariah, layanan dana pensiun, perencanaan investasi, hingga strategi manajemen risiko.
“Kami berupaya menghadirkan solusi, bukan sekadar seremonial. Ketika pensiun tiba, mereka harus siap menghadapi perubahan. Karena itu kami menggandeng BSI dan Taspen agar peserta memahami langsung bagaimana mengelola aset dan hak-haknya,” jelasnya.
Dirinya menegaskan bahwa pemerintah kota ingin menghadirkan rasa aman bagi ASN yang telah mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk pelayanan publik. “Pemerintah punya tanggung jawab moral. Mereka telah membangun kota ini bertahun-tahun, jadi sudah seharusnya kami mempersiapkan masa depan mereka dengan baik,” tutup Totok.
Para peserta juga mendapatkan sudut pandang berbeda melalui dua narasumber tambahan. H. Mahyuni MT, yang merupakan nasabah pensiun BSI dan membagikan pengalamannya tentang dinamika pengelolaan keuangan setelah purnatugas.
“Transisi pensiun itu tidak mudah. Tapi dengan perencanaan sejak jauh hari, kita bisa tetap produktif dan tenang,” ungkap Mahyuni.
Disisi lain, perwakilan ritel modern, Rizky Indogrosir, memberikan perspektif peluang usaha bagi pensiunan yang ingin tetap berkegiatan dan memperoleh penghasilan sampingan.
Kegiatan sosialisasi pun berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang banyak membahas simulasi keuangan keluarga, strategi menjaga likuiditas, hingga cara mengantisipasi risiko kesehatan dan ekonomi pasca-pensiun. BKD Diklat berharap edukasi seperti ini tidak hanya berdampak pada individu ASN, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas sosial secara lebih luas.(rls)
Diterbitkan tanggal 8 Desember 2025 by admin












Discussion about this post