MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) mulai melakukan pembenahan besar terhadap tata kelola informasi keolahragaan. Langkah ini diwujudkan melalui kegiatan Monitoring Data Sektoral Keolahragaan dan Ekspose Desain Olahraga Daerah (DOD) Kota Banjarmasin untuk Tahun 2025 yang digelar Senin (8/12) di Hotel Rattan Inn.
Kegiatan dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Taufik Rivani, yang menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa lagi mengandalkan pola kerja konvensional dalam mendata atlet, pelatih, maupun organisasi olahraga. Ia menilai fondasi pembangunan olahraga yang kuat hanya bisa dimulai dari data yang rapi, lengkap, dan mudah diakses.
“Kita tidak ingin lagi membina atlet tanpa dasar data yang jelas. Pembinaan harus berbasis bukti, bukan asumsi. Itulah mengapa DOD 2025 menjadi momentum kita membangun arah olahraga yang lebih terukur,” ujar Taufik Rivani dalam sesi pembukaan.
Salah satu narasumber, Kabid Aptika Diskominfotik Kota Banjarmasin, H.A. Agung Saptoto M.Kom, memaparkan rancangan pengembangan sistem informasi keolahragaan yang diberi nama SILAGA. Aplikasi ini dirancang sebagai pusat data atlet, pelatih, wasit, komite, dan organisasi olahraga di Kota Banjarmasin.
Dalam paparannya, Agung menjelaskan hingga kini Kota Banjarmasin belum memiliki platform data terpadu yang dapat memastikan akurasi dan kelengkapan informasi dunia olahraga. Kondisi ini kerap menyulitkan pemerintah dalam menyusun program pembinaan, penyaluran bantuan, hingga penentuan prioritas pengembangan cabang olahraga.
“Selama ini data keolahragaan kita tersebar dan tidak seragam. Aplikasi SILAGA kami bangun agar setiap atlet, pelatih, dan organisasi dapat terdata secara sistematis. Dengan begitu, pemerintah bisa mengambil keputusan berbasis data aktual,” jelas Agung.
Ia juga menambahkan bahwa SILAGA dilengkapi fitur pencarian, filter data berdasarkan komite maupun organisasi, serta halaman publik untuk memudahkan masyarakat melihat profil atlet daerah.
“Masyarakat juga berhak mengetahui siapa atlet daerahnya. Transparansi ini penting agar dukungan publik terhadap dunia olahraga semakin kuat,” ujarnya.
Selain sebagai alat inventarisasi, DOD 2025 diproyeksikan menjadi peta arah olahraga Kota Banjarmasin, mulai dari identifikasi cabang potensial, kebutuhan pelatih, hingga strategi mencetak atlet berdaya saing nasional.
Menurutnya, tanpa data yang akurat, pemerintah akan kesulitan menyusun kebijakan jangka panjang. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan diminta aktif mengisi database SILAGA di alamat silaga.banjarmasinkota.go.id.
“Transformasi digital ini bukan sekadar proyek aplikasi. Ini adalah investasi masa depan. Jika kita ingin melahirkan juara, kita harus memulai dari pembenahan data,” pungkasnya.(rls)
Diterbitkan tanggal 8 Desember 2025 by admin












Discussion about this post