MEGAPOLIS.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar Kemendagri RI di Aula Setda Provinsi Kalsel, Senin (17/11/2025).
Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dr Ir Miftahul Chair pada kesempatan tersebut menegaskan inflasi Kalsel saat ini berada di angka 3,11 persen.
Dalam rakor yang berlangsung daring tersebut juga membahas perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tiap daerah, termasuk kebutuhan penyediaan protein, karbohidrat, buah, dan sayur. Selain itu, rapat juga menyoroti pengendalian pasokan dan harga beras, serta rumah gizi.
Tercatat sebanyak 16.325 kegiatan pemantauan telah dilakukan, disertai 722 teguran, 1.558 distributor yang terlibat, serta adanya 10 wilayah yang harga beras medium dan premiumnya masih berada di atas HET pada minggu kedua November 2025.
“Program MBG akan meningkatkan permintaan telur dan perlu diantisipasi ketersediaannya. Kalimantan Selatan menghadapi tantangan inflasi yang perlu diatasi dengan operasi pasar dan antisipasi terhadap lonjakan permintaan di bulan Desember,” ungkap Miftahul Chair di meja kerjanya.
Kemudian untuk realisasi penyaluran beras SPHP di Kalsel hingga hari ini mencapai 67.650 ton. Sementara Program 5 Juta Rumah disebut terkendala masalah lahan, terutama di kota besar seperti Banjarmasin.
Miftahul Chair menjelaskan, program MBG dan 5 Juta Rumah juga memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal ketersediaan telur dan lahan. Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program tersebut dan menjaga stabilitas harga.
Sementara itu, Wamendagri Bima Arya Sugiarto meminta seluruh kepala daerah memastikan perhitungan kebutuhan daerah dilakukan secara cermat. Ketersediaan produksi dan pasokan diminta diperhatikan agar tidak menimbulkan persoalan baru.
“Mohon atensi kepala daerah. Pastikan layanan terpenuhi. Terus bergerak, jangan sampai ketidaksiapan daerah memicu masalah baru. Ini tantangan kita bersama,” pungkasnya.(rls)
Diterbitkan tanggal 18 November 2025 by admin












Discussion about this post