MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting dengan melibatkan Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas. Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Optimalisasi Peran Tiga Pilar Kelurahan dalam Percepatan dan Penurunan Stunting yang digelar di Aula Dinkes Kota Banjarmasin, Rabu (5/11).
Kegiatan dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, mewakili Walikota Banjarmasin. Turut hadir Plt Kepala Dinas Kesehatan, M. Ramadhan, serta para lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari 52 kelurahan di Kota Banjarmasin.
Menurut Machli Riyadi, percepatan penurunan stunting tidak bisa dibebankan hanya kepada Dinas Kesehatan. Diperlukan kerja sama lintas sektor dan perubahan perilaku di tingkat masyarakat.
“Kita menyadari bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan. Keberhasilan baru akan tercapai jika ada kolaborasi dan komitmen kuat dari semua elemen, mulai dari kelurahan, Babinsa hingga Bhabinkamtibmas,” tekannya.
Ia menambahkan, pertemuan tiga pilar ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam menjalankan misi Walikota untuk mewujudkan Banjarmasin Maju Sejahtera, terutama terhadap misi pertama: menciptakan generasi yang sehat, kuat dan berkarakter.
“Kita menargetkan peningkatan pencapaian hingga 70% melalui optimalisasi peran tiga pilar bersama masyarakat. Namun, tantangan terbesar masih pada perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya taat terhadap prinsip kesehatan. Misalnya pernikahan usia anak, ibu hamil yang enggan mengonsumsi tablet tambah darah, anak sekolah yang tidak rutin meminum vitamin, hingga pemberian ASI eksklusif yang belum optimal. Semua ini harus kita ubah bersama.” ungkapnya.
Machli menegaskan bahwa perubahan perilaku menuju hidup sehat merupakan strategi penting dalam mencegah stunting jangka panjang. “Tiga pilar (Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, red) ini punya peran strategis untuk mendorong masyarakat mematuhi pola hidup sehat. Kita ingin lahir generasi Banjarmasin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kuat dan bebas stunting,” tambahnya.
“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kesadaran. Dengan gotong royong, kita bisa menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berdaya saing,” tutupnya.
Sementara itu, Plt Kadinkes Kota Banjarmasin, Ramadhan, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan seluruh unsur kelurahan di Banjarmasin. Tujuannya adalah memperkuat sinergi lintas sektor dalam penurunan stunting.
“Kami ingin memastikan bahwa 52 kelurahan berkomitmen menjalankan program penurunan stunting secara terintegrasi,” katanya.
Ramadhan juga menegaskan bahwa Pemko Banjarmasin telah menyiapkan program pendukung, termasuk pemberian makanan tambahan bergizi yang bersumber dari APBD. Selain itu, pemantauan dilakukan melalui dashboard stunting untuk memastikan data dan intervensi dapat terukur dan terpantau.
“Output yang kita harapkan adalah penurunan nyata angka stunting di Banjarmasin. Semua kelurahan harus mampu memantau dan menindaklanjuti kasus yang ada. Kami tidak ingin data hanya berhenti di atas kertas,” jelas dia.
Melalui sinergi tiga pilar ini, pemerintahan kelurahan, aparat TNI dan kepolisian, Pemko Banjarmasin ingin memastikan upaya penurunan stunting bukan sekadar kampanye sesaat, melainkan gerakan sosial yang melibatkan semua pihak. “Melalui kolaborasi tiga pilar, kami harap dapat memperkuat intervensi di lapangan agar kasus stunting benar-benar menurun,” pungkasnya.(rls)
Diterbitkan tanggal 5 November 2025 by admin












Discussion about this post