MEGAPOLIS.ID, JAKARTA – Kegagalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 menimbulkan kekecewaan mendalam dari berbagai pihak. Mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Djamal Aziz, menegaskan kekecewaan ini harus dibayar tuntas dengan menjadikan kelolosan ke Piala Dunia edisi 2030 sebagai sebuah kewajiban bagi skuad Garuda.

1. Kekecewaan Setelah Harapan ke Piala Dunia 2026 Sirna
Timnas Indonesia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah menelan dua kekalahan beruntun di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jay Idzes dan kolega harus tunduk dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) di Grup B.
Hasil minor ini menempatkan Timnas Indonesia di peringkat ketiga klasemen akhir, yang membuat mereka tersingkir dari babak kualifikasi. Djamal Aziz mengaku sangat kecewa dengan kegagalan tersebut, terutama karena hal itu menghancurkan ekspektasi besar dari lebih dari 280 juta rakyat Indonesia.
“Kalau saya bilang enteng-entengan aja. Ini harapan sudah sirna, sudah tidak bisa diapa-apain. Mau bicara apa?” kata Djamal dalam program Interupsi ‘Kluivert Dipecat, STY Kembali ke Timnas?’ yang tayang di iNews TV, Kamis (16/10/2025).
“Kita itu punya harapan ya kemarin itu lawan Arab Saudi, lawan Irak. Ini 280 juta ekspektasinya ‘wes insyaAllah’ goal. Di presentasenya semuanya itu insyaAllah goal, saya pribadi juga,” sambungnya.
Menurut Djamal, ekspektasi tinggi masyarakat tidak bisa disalahkan, karena mimpi melihat sepakbola Indonesia maju telah tercipta sejak lama dan sudah menjadi obsesi.
2. Wajib Lolos Piala Dunia 2030
Menyikapi kegagalan ini, Djamal Aziz mengingatkan bahwa pembinaan yang berkelanjutan sangat penting demi menjaga asa mimpi ini terwujud. Pria berusia 67 tahun itu bahkan mewajibkan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030 sebagai target harga mati.
“Loh, kalau Anda menyalahkan mimpinya masyarakat Indonesia ya ndak bisa, wong itu termasuk obsesi engkau ya to,” cetus Djamal.
“Saya pribadi setuju, 2030 harus Indonesia masuk (Piala Dunia),” tutur Djamal.
Sebagai dampak langsung dari kegagalan Timnas Indonesia ini, PSSI dan pelatih kepala Patrick Kluivert telah sepakat mengakhiri kerja sama mereka, padahal kontrak Kluivert seharusnya berlangsung hingga tahun 2027.
(Okezone)
Diterbitkan tanggal 17 Oktober 2025 by Muhamad Samani
Discussion about this post