MEGAPOLIS.ID, KOTABARU – Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga murah, memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Namun harga murah juga menjadi perhatian utama masyarakat Kotabaru mengingat kualitas beras yang dijual terkadang berubah-ubah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bulog Kantor Cabang Kotabaru, Aditya Dwi Saat ditemui awak media mengatakan, setiap beras SPHP yang disalurkan selalu melalui prosedur pemeriksaan kualitas dan pengepakan ketat sebelum diedarkan.
Adapun standar beras SPHP kategori medium ditetapkan pemerintah Per 5 Kilogram beras dengan ketentuan derajat sosoh 95 persen, kadar broken 25 persen, dan menir 2 persen.
Menurutnya, perbedaan kualitas dengan beras impor sebelumnya wajar terjadi, karena saat ini sesuai dengan Instruksi Presiden tentang swasembada pangan, SPHP diambil dari hasil produksi lokal petani.
“Kalau dulu impor, standar broken hanya 5 persen, jadi terlihat utuh semua. Sekarang karena pengadaan lokal, standar medium adalah broken 25 persen. Jadi secara visual ada butiran pecah, namun tetap sesuai ketentuan dan aturan yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Aditya juga memastikan, stok ketersediaan beras SPHP di Kotabaru aman dengan ketersediaan sekitar 1.200 ton, Mengingat arahan Presiden saat ini Bulog juga terus menyerap hasil panen petani lokal khususnya di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, sebagai bentuk komitmen mendukung swasembada pangan nasional.
Selain itu pihaknya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan quality control mulai dari pemabrikan beras, pengepakan hingga stok gudang sampai distribusi ke toko-toko.
Ia juga berpesan kepada masyarakat Kotabaru apabila ada temuan tentang beras kusam ataupun rusak untuk tidak segan melaporkan kepada pedangang atau penyelenggara GPM untuk segera berkoordinasi dengan Bulog untuk di ganti sesuai dengan prosedur.
“Kami menjaga kualitas agar beras SPHP bisa diterima masyarakat. Kalau ada laporan beras rusak karena faktor perjalanan atau penyimpanan, kami langsung tindaklanjuti. Intinya jangan dijual, tapi kembalikan agar diganti sesuai prosedur,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut ia menegaskan, SPHP hadir untuk membantu masyarakat, bukan sebaliknya. “Jadi kalau ada masalah kualitas, segera laporkan. Bulog akan bertanggung jawab penuh,” pungkasnya.(mia)
Diterbitkan tanggal 3 Oktober 2025 by admin
Discussion about this post