MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin bersama PT Air Minum Bandarmasih (Perseroda) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Aula PTAM Bandarmasih, Selasa (30/7). Rapat yang dipimpin langsung oleh Walikota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, itu membahas kondisi terkini layanan air bersih dan strategi penanggulangan kebocoran distribusi air yang hingga kini masih dikeluhkan masyarakat.
Walikota Yamin menyampaikan bahwa laporan triwulan II dari manajemen PTAM sudah diterima, namun masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan—khususnya terkait kebocoran pipa dan layanan distribusi yang tidak merata.
“Kami ingin masyarakat mendapatkan pelayanan air bersih yang lebih maksimal. Tapi kami juga realistis, ada tantangan besar yang harus dihadapi, salah satunya adalah jaringan pipa yang sudah tua dan rentan bocor,” ucap Yamin.
Menurut Yamin, target penurunan tingkat kebocoran air menjadi 27,5 persen pada 2025 telah ditetapkan, sedikit di atas standar nasional Kementerian PUPR yang mengharuskan maksimal 25 persen. Namun ia mengakui, target itu membutuhkan langkah konkret yang tidak bisa ditunda.
“Kami menyadari, menaikkan tekanan air justru berisiko memperparah kebocoran di titik-titik tertentu. Ini sebabnya beberapa daerah di ujung jaringan, seperti Banjarmasin Barat dan Selatan, seringkali tidak mendapatkan suplai air optimal,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya revitalisasi jaringan perpipaan sebagai solusi jangka panjang. Pemerintah Kota akan mengkaji opsi teknis penggantian pipa dengan metode yang tidak mengganggu kondisi jalan dan mobilitas warga.
“Kita perlu pendekatan teknis yang cerdas agar perbaikan pipa tidak membuat jalan rusak atau macet. Ini tidak hanya soal pelayanan, tapi juga kenyamanan warga,” ujar Yamin.
Selain revitalisasi pipa, ia juga membuka kemungkinan membangun sistem reservoir atau pelindung distribusi baru di titik-titik rawan. Hal ini bertujuan agar tekanan air dapat didistribusikan secara merata hingga ke wilayah paling ujung kota.
“Kami ingin dari ujung ke ujung kota, air mengalir lancar. Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi juga tantangan bagi PTAM Bandarmasih untuk menarik investor dan melakukan inovasi dalam sistem distribusi,” tambahnya.
Untuk mendukung langkah tersebut, Yamin mengaku telah menginstruksikan kepada Bagian Perekonomian Pemko Banjarmasin agar segera melakukan kajian teknis dan mempercepat komunikasi lintas sektor.
“Yang jelas, saya tidak ingin warga terus menunggu air yang tak kunjung sampai ke kran rumah mereka. Ini tanggung jawab kami, dan saya pastikan akan kami tindak lanjuti,” pungkasnya.(rls)
Diterbitkan tanggal 31 Juli 2025 by admin
Discussion about this post