MEGAPOLIS.ID, BALIKPAPAN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Balikpapan meresmikan program pelatihan keterampilan berbasis pemanfaatan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan.
Program ini merupakan bagian dari komitmen PLN melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam menghadirkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan merata hingga ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan pemasyarakatan.
Melalui program ini, limbah FABA hasil pembakaran batu bara dari pembangkit listrik diolah menjadi bahan bangunan seperti paving block dan batako oleh para warga binaan. Selain mendukung prinsip ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah ramah lingkungan, pelatihan ini juga menjadi sarana pembinaan keterampilan dan peningkatan produktivitas warga binaan sebagai bekal mereka untuk kembali berdaya di masyarakat.
Manager PLN UPT Balikpapan, Jati Pharmadita, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata dari makna kemerdekaan yang lebih luas.
“Kemerdekaan sejati adalah saat pembangunan hadir untuk semua kalangan. Melalui program ini, PLN ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita di Lapas juga mendapat akses terhadap pelatihan dan harapan masa depan. Ini adalah langkah kecil menuju perubahan besar,” ungkap Jati.

Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Edi Susetyo, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin dengan PLN. Ia menyebutkan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan misi pemasyarakatan, yakni membina bukan sekadar menghukum.
“Berkat dukungan PLN, kami memiliki program pembinaan berbasis keterampilan yang nyata dan aplikatif. Ini memberi harapan baru bagi warga binaan dan membebaskan mereka dari keterbatasan,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari semangat kemerdekaan yang diusung PLN dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“PLN tidak hanya menyalakan listrik, tapi juga menyalakan harapan. Melalui program seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa energi bisa menjadi jalan perubahan sosial, bahkan bagi mereka yang sedang menjalani pembinaan. Ini adalah semangat kemerdekaan yang kami bawa dalam setiap langkah kerja kami,” jelas Riko.
Lebih lanjut, Riko menyampaikan bahwa pelatihan keterampilan berbasis FABA ini menjadi contoh sinergi nyata antara sektor energi dan lembaga pemasyarakatan dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, PLN terus berkomitmen menghadirkan pembangunan yang menyentuh seluruh elemen bangsa, sejalan dengan semangat kemerdekaan yang tidak hanya dirayakan, namun juga diwujudkan dalam aksi nyata.(rls)
Diterbitkan tanggal 31 Juli 2025 by admin
Discussion about this post