MEGAPOLIS.ID, KUALA KAPUAS – Menghadapi musim kemarau tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pemantauan intensif terhadap titik-titik panas (hotspot) di wilayah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Pangeran S Pandiangan, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemantauan terakhir, terdapat 83 titik hotspot yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Kapuas.
“Dari 83 hotspot tersebut, tiga titik dipastikan terjadi kebakaran dan telah berhasil ditangani. Sementara 79 titik lainnya masih diragukan kebenarannya,” ujar Pangeran saat ditemui di Kuala Kapuas, Senin (28/7/2025).
Ia menjelaskan, tidak semua hotspot berarti indikasi pasti kebakaran. Menurutnya, sejumlah titik panas yang terdeteksi satelit bisa saja merupakan pantulan cahaya dari permukaan air sungai atau atap rumah warga yang terbuat dari seng, sehingga masih perlu dilakukan verifikasi lapangan.
“Jadi, belum bisa langsung dipastikan bahwa semua hotspot itu merupakan kebakaran. Bisa juga hanya pantulan cahaya,” terangnya.
Guna mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), BPBD Kapuas telah membentuk sembilan Pos Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang tersebar di enam kecamatan rawan kebakaran.
“Kesembilan Pusdalops ini ditempatkan di wilayah yang rawan karhutla. Jika ada kebakaran, mereka siap melakukan pemadaman secara cepat,” tambah Pangeran.
Langkah ini merupakan bentuk kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam menghadapi potensi karhutla yang kerap terjadi selama musim kemarau. BPBD juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk TNI, Polri, dan relawan masyarakat.
Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar dan segera melaporkan apabila melihat adanya titik api.
“Kami harap peran serta masyarakat menjadi garda terdepan dalam mencegah karhutla,” pungkas Pangeran.(YAN)
Diterbitkan tanggal 28 Juli 2025 by admin
Discussion about this post