MEGAPOLIS.ID, BRNO – Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez tampaknya mau saja berdamai dengan rival utamanya di MotoGP, yakni Valentino Rossi. Meski begitu, Marquez menilai hal tersebut tak bisa dilakukan satu pihak.
Marquez merasa keinginan berdamai juga harus ada di diri Valentino Rossi. Sebab The Baby Alien –julukan Marquez– merasa masalah ini tak bisa selesai jika hanya satu pihak saja yang tertarik berdamai.
1. Marquez Tertarik Berdamai dengan Rossi?
Tak dapat dipungkiri, hubungan Marquez dan Rossi tak pernah membaik. Bahkan ketika The Doctor –julukan Rossi– sudah pensiun sejak MotoGP 2021, hubungan kedua pembalap itu masih tak baik-baik saja.
Kini mulai ada desakan dari berbagai pihak agar Rossi dan Marquez berdamai. Salah satunya datang dari bos Ducati, Davide Tardozzi.
Hal itu karena Tardozzi sempat dibuat kesal dengan fans Rossi yang mengejek Marquez saat naik podium di sprint race dan balapan utama MotoGP Italia 2025 pada 22 Juni 2025. Sejak insiden itu, Tardozzi berharap besar hubungan Marquez dan Rossi membaik.
Marquez pun akhirnya tak bisa lepas dari saran berbagai pihak untuk berdamai dengan Rossi. Dalam satu momen saat dirinya menghadiri sesi wawancara dengan DAZN, Marquez ditanyai apakah mungkin ada kata damai dengan Rossi?
Marquez tak menjawab iya atau tidak. Ia hanya mengatakan perdamaian itu tak bisa diperjuangkan dari satu pihak saja. Marquez merasa tak bisa mengatakan tertarik berdamai jika pihak Rossi tak berusaha untuk berdamai.
“Ketika sesuatu tidak bergantung hanya pada satu orang, Anda tidak bisa berkata, ‘Tidak, saya tertarik’” ungkap Marquez dikutip dari Crash, Kamis (17/7/2025).
2. Awal Mula Pertikaian
Pertikaian Rossi dan Marquez berawal dari insiden MotoGP Argentina 2015. Setelah itu, hubungan mereka makin memanas di Belanda dan sejak itulah hubungan Rossi dan Marquez tak pernah akur.
“Ketika musim 2015 dimulai, saya tahu rival terbesar untuk titel juara dunia adalah Marquez, juga (Jorge) Lorenzo. Semuanya berjalan baik, saya menang di Qatar dan di Argentina melawan Marquez,” ujar Rossi, kepada Motosan.
“Di (Argentina) itulah perseteruan kami dimulai. Semuanya diawali dari Argentina,” tambahnya.
“Lalu datanglah Assen (GP Belanda). Kami saling menyalip, tetapi di tikungan terakhir (putaran terakhir), dia mendorong saya. Saya terpaksa memotong chicane dan menang,” lanjut Rossi.
“Di parc ferme, dia datang kepada saya dan mengatakan, ‘Mudah menang seperti ini.’ Setelah itu, saya datang ke tempatnya dan berbicara,” tutup pria yang dijuluki The Doctor tersebut.
(Okezone)
Diterbitkan tanggal 17 Juli 2025 by Muhamad Samani
Discussion about this post