MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Banjarmasin kembali diguncang tragedi memilukan yang terjadi di Jalan Mantuil RT 24, Kelurahan Basirih Selatan pada Senin (30/6/2025).
Insiden maut menewaskan Magdalena (43) dan putrinya, Siti Mahmudah (18). Pelakunya Samson, kekasih Magdalena.
Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Christugus Lirens menjelaskan, dari hasil pemeriksaan saksi, insiden bermula dari cekcok antara Magdalena dan pelaku.
Magdalena bersama tiga putrinya dari pernikahan terdahulu baru saja kembali dari Martapura.
“Dia diantar oleh putri tertua dan suami anaknya (menantu Magdalena) pulang ke rumah,” ungkapnya.
Ketika itu Samson sudah menunggu di rumah. Perselisihan pun terjadi.
Saat Magdalena berjalan ke dapur, Samson mengikuti, membekap dan langsung menyerangnya dengan pisau belati.
Magdalena mengalami 11 luka tusuk di bagian tubuhnya, termasuk dada, leher, dan pipi.
Siti Mahmudah yang mencoba melerai justru ikut menjadi korban, dengan satu luka tusuk di perut yang membuat ususnya terburai.
Seorang tetangga, Markani Alkatiri mendengar suara keributan dan teriakan minta tolong.
“Mahmudah berteriak dengan kondisi luka parah,” ujarnya.
Warga yang segera mendekat menemukan Magdalena tergeletak bersimbah darah. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin oleh relawan gawat darurat.
Namun nyawa Magdalena tidak tertolong, sementara Mahmudah juga dikabarkan meninggal usai menjalani perawatan intens. “Soal kondisi Mahmudah masih kami pastikan,” kata Kanit Reskrim, Iptu Sudirno menambahkan.

Sedangkan Samson telah menyerahkan diri ke Polsek Banjarmasin Selatan.
Polisi hingga kini masih mendalami motif di balik aksi keji Samson. “Kami belum bisa memastikan apakah kejadian ini direncanakan atau spontan. Penyelidikan masih berlangsung, termasuk pemeriksaan saksi dan barang bukti,” jelas Kompol Christugus.
Cinta yang Berujung Derita
Markani mengungkapkan, status hubungan pasangan ini terkesan tidak jelas. Magdalena diketahui menjalin hubungan dengan Samson setelah suaminya terdahulu meninggal dunia.
“Mereka sudah bersama kurang lebih dua tahun. Kabarnya menikah di Marabahan, tapi belum terkonfirmasi,” katanya.
Samson juga hanya berada di rumah tersebut dalam waktu-waktu tertentu. Ia tinggal berbeda rumah, meski jaraknya tidak jauh.
Pertengkaran sering kali terjadi antara keduanya. “Baru sebulan ini saya mendengar mereka setidaknya sudah tiga kali ribut,” beber Markani.
Ia menceritakan, pertengkaran pertama hanya sebatas adu mulut. Namun, konflik semakin memburuk hingga pada pertengkaran kedua, Samson diduga membenturkan istrinya ke dinding. Hingga puncaknya, insiden nahas yang merenggut nyawa Magdalena.(spk)
Diterbitkan tanggal 30 Juni 2025 by admin
Discussion about this post