SEJARAH perlu diulik kembali, bahkan kita perlu banyak membaca literasi yang berkaitan dengan sejarah. Namun pertanyaannya, apakah generasi sekarang masih melek akan sejarah?
Saya mungkin tak beririsan langsung dengan Lomba Drama Petilan I yang tahun lalu yang telah digelar Museum Waja Sampai Kaputing (WASAKA) Banjarmasin. Baru tahun ini menyaksikan sendiri dari kegiatan yang digelar sejak tanggal 16 hingga 17 Mei 2025 lalu.
Berbicara soal 17 Mei, merupakan peristiwa bersejarah Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Brigjen Hassan Basry. Barangkali generasi termuda tak mengetahui ada apa dengan 17 Mei 1949 atau hanya mengetahui perihal sosok Hassan Basry itu sendiri.
Nah, Lomba Drama Petilan secara tidak langsung selain mempromosikan Museum WASAKA juga memperkenalkan kembali sejarah melalui naskah naskah yang dipentaskan oleh peserta. Siapa yang tahu ada apa dengan Padang Batung, siapa itu Aluh Idut, ada apa dengan Ibnu Hadjar hingga revolusi melalui pers oleh Terompet Ra’jat yang diprakarsai oleh Yusni Antemas dan kawan-kawan.
Kita memang merayakan kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus 1945, namun kita juga perlu merayakan bahkan mengingat peristiwa Proklamasi 17 Mei 1949. Apa yang Museum WASAKA lakukan adalah salah satu upaya yang baik untuk merawat sebuah sejarah dengan media pementasan.
Persaingan peserta memang tak bisa dihindari, mengingat ini adalah lomba. Namun dari tanggal 16 hingga 17 Mei kita harus merayakan bahwa sejarah setidaknya dirawat, dan diperkenalkan kembali pada generasi muda melalui peristiwa kebudayaan. Terlepas lagi-lagi yang namanya lomba kita bersaing mengemas pementasan sebaik mungkin. Semua menggali bahkan menafsirkan pesan yang hampir terlupa melalui peristiwa bersejarah yang terjadi di Kalimantan Selatan.
Semoga ini bukanlah akhir karena semua revolusi baik bersenjata, maupun pena semata mata demi mencapai kemerdekaan. Kita patut berterima kasih pada mereka para pahlawan yang sudah rela mengorbankan apapun demi masa yang kita jejaki sekarang. Lomba Drama Petilan bukan hanya sebuah peristiwa kebudayaan namun refleksi dari spirit 17 Mei 1949 itu sendiri.***
Diterbitkan tanggal 20 Mei 2025 by admin
Discussion about this post