MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Warna berbeda hadir dalam Aruh Teater Kalimantan Selatan 2025 yang digelar di Taman Budaya, Banjarmasin, pada 16 hingga 19 April. Munculnya beberapa daerah seperti Balangan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Laut, dan Kotabaru menawarkan pembeda di setiap pertunjukannya.
Kemarahan menjadi suguhan utama, bagaimana jika alam yang menghidupi digerus, semua seakan membawa spirit yang diusung dua tokoh yang dibaca kali ini, yakni mendiang YS Agus Suseno dan Burhanuddin Soebly.
Tanah Laut menyajikan itu dalam Angkara Bumi, 2000 + 25 = S.O.S yang dibawakan kelompok Halilintar serta Darah Pembabat Akar Bayu Bastari memperlihatkan deforestasi itu nyata, dan harus tetap disuarakan. Menariknya, dua kelompok lain tak lupa juga menyorot pada kesenjangan, support dalam berkesenian, keresahan dalam sebuah Garapan, contohnya IB production asal Banjarbaru dengan Garunumnya.
Tak kalah menarik, warna berbeda ditawarkan oleh Kotabaru dengan pertunjukan Lebaran Is A wonderful Day dari Lapak Teater. Saat semua menyajikan atmosfer tinggi, satir mereka membawa premis sederhana tentang cekcok sepasang suami istri.

Ini pun mendapat perhatian dari Fauzian Anshari. “Di tengah kemarahan saya pada negara, saya mengalihkan perhatian saya pada filem seperti Satu Kakak 7 Keponakan di pertunjukan Lapak Teater. Saya melihat itu dan ini tidak membuat berfikir, dan kita bisa menikmatinya,” ucapnya.
“Sedangkan Bayu Bastari menambahkan drama yang realate dengan kita yang sudah berkeluarga, yakni pentingnya komunikasi,” lanjutnya.
Banyak penampilan yang menjanjikan namun tidak bisa kita ulas satu persatu, namun Aruh Teater 2025 berhasil menawarkan beberapa pertunjukan yang semoga dengan semakin besarnya acara ini, membuka cakrawala baru dan potensi baru dalam dunia teater di Kalimantan Selatan.(Rizky Fadhlillah)
Diterbitkan tanggal 20 April 2025 by admin














Discussion about this post