MEGAPOLIS.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp144,6 triliun untuk ketahanan pangan pada tahun ini.
“Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk melindungi gejolak pangan dunia. Pemerintah mengalokasikan Rp144,6 triliun yang akan dilakukan dengan berbagai strategi yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (31/1).
Airlangga mengatakan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang merupakan bagian dari Transfer ke Daerah (TKD).
Anggaran akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jaringan irigasi dan jalan pertanian. Kemudian untuk pembangunan non-fisik seperti pengarangan pangan bestari dan pelayanan penyuluh pertanian.
Di lain sisi, sambung Airlangga, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) akan terus dilanjutkan pada tahun ini untuk mendukung ketahanan pangan.
Tak hanya inflasi pangan, pemerintah juga berupaya menekan inflasi dari sektor transportasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penurunan harga tiket pesawat saat Lebaran mendatang. Penurunan harga tiket pesawat 10 persen sebelumnya berlaku pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 kemarin.
“Pemerintah mendorong stimulus di hari Lebaran ini dengan program yang dilanjutkan dari Nataru yaitu diskon harga tiket pesawat,” katanya
Namun, Airlangga belum bisa memastikan apakah diskon yang diberikan juga 10 persen.
“Nanti kita akan bahas detailnya lagi,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga menggelontorkan sejumlah paket stimulus ekonomi di antaranya bantuan pangan berupa beras 10 kg untuk 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Januari-Februari 2025.
Kemudian diskon tarif listrik 50 persen untuk pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang diberikan pada Januari dan Februari 2025.
“Kemudian tentunya beberapa program lain seperti kita akan dorong juga program skema kredit untuk padat karya, diharapkan ini akan terus didorong terutama untuk plafon Rp500 sampai Rp10 miliar dengan waktu yang fleksibel 5 sampai 8 tahun,” katanya.
(CNN Indonesia)
Diterbitkan tanggal 31 Januari 2025 by Muhamad Samani
Discussion about this post