MEGAPOLIS.ID – Sporting Director Ducati Corse, Mauro Grassilli, angkat bicara soal kehilangan besar yang dialami pihaknya di MotoGP 2025 mendatang. Seperti yang diketahui, Ducati akan kehilangan tiga pembalap muda bertalenta, ditambah kehilangan satu tim satelit andalan mereka di kelas para raja.
Keputusan Ducati dalam memilih rider kedua Ducati Lenovo Team memang berefek domino. Siapa pun yang dipilih, Ducati tetap kehilangan dua rider. Pasalnya, jika tak terpilih, Marc Marquez, Jorge Martin, dan Enea Bastianini sama-sama punya opsi pindah ke pabrikan lain.
Pilihan Ducati akhirnya jatuh kepada Marquez. Martin dan Bastianini pun hengkang, masing-masing ke Aprilia Racing dan Red Bull KTM Tech 3. Lewat Motosprint pada Rabu (24/7/2024), Grassilli tak memungkiri bahwa memilih rider untuk tim pabrikan memang bukan keputusan mudah.
“Ini kehilangan besar. Sulit dijelaskan dalam kata-kata. Selain punya hubungan kerja sama yang logis, kami menghargai pertemanan dan aspek manusiawi yang terlibat. Dari tiga poin ini, poin kedua dan ketiga masih terus berlanjut. Sayangnya, poin pertama harus sirna,” ungkap Grassilli.
“Ketika mencari skenario masa depan, kami hanya punya satu tempat. Dilihat dari jumlah, konsekuensinya dua rider bakal tak senang, termasuk Jorge, yang akan tetap dapat dukungan dan perhatian maksimal dari kami. Soal Enea, kejadian yang disayangkan pada 2023 tidaklah memengaruhi keputusan kami,” lanjutnya.
Selain kehilangan Martin dan Bastianini, Ducati Corse juga tak disangka-sangka akan kehilangan Marco Bezzecchi. ‘Bez’ diketahui akan jadi tandem Martin di Aprilia Racing. Grassilli sangat menyayangkan pihaknya tak bisa menyediakan motor spek pabrikan bagi anak didik Valentino Rossi tersebut.
“Anda harus percaya bahwa saya sangat prihatin kepadanya. Marco jelas menginginkan jawaban soal hal-hal tertentu, yang tidak bisa kami sediakan. Pada akhirnya, ini soal ketepatan waktu. Namun, tentu kami memahami pilihan kariernya,” tutur pria asal Italia tersebut.
Selain kehilangan tiga pembalap muda bertalenta, Ducati juga kehilangan Prima Pramac Racing. Telah bernaung di bawah bendera Ducati selama 20 tahun, dan menjadi tim satelit utama Ducati selama delapan tahun terakhir, skuad asal Italia ini akan pindah ke kubu Yamaha.
“Untuk Pramac, kami sudah berusaha agar mereka tetap bertahan dengan kami. Claudio Domenicali (CEO Ducati) bahkan ikut-ikutan merayu. Kami sudah mencoba sampai menit terakhir. Namun, semua sia-sia,” keluh Grassilli.
(Bolanet)
Diterbitkan tanggal 25 Juli 2024 by Muhamad Samani
Discussion about this post