MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Bertempat di Lingkar Malam Coffee, sejumlah pegiat seni dan aktivis lingkungan menggelar diskusi terkait krisis ekologi akibat deforestasi yang mengancam pegunungan Meratus, Sabtu (27/4/2024) sore.
Ruang diskusi yang dinamakan Silabus Meratus tersebut tertampang spanduk besar bertuliskan Save Meratus.
Acara yang melibatkan pelaku seni dan pegiat lingkungan ini dibuka dengan sesi diskusi dan pemutaran filem berjudul Imaji Tanah Leluhur. Filem ini digarap oleh sineas lokal Rifky Muhammad. Kemudian sesi dilanjutkan dengan diskusi bersama Cecep, Rifky, Gorey (Muram), dan Raden (Walhi Kalsel).
Silabus Meratus juga diisi Live Mural dari Kune Mulya, dilanjutkan penampilan Stand up Indo Banjarmasin, Teatrikal dari Sanggar Seni Demokrat, serta penampilan Band Madhava dan Muram Rock.
Selain penampilan ada juga lapak baca dari Sekolah Rakyat Kalsel, Riot Klab, XR Mertaus dan Komunitas Gembel (Gemar Belajar) Banjarmasin.
“Tugas untuk melaksanakan kerja kerja kecil terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab Walhi. Kami tidak sanggup sendiri,” ujar Kisworo Dwi Cahyono, Direktur Walhi Kalsel.
Dia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang masih mau terlibat di kerja kerja kecil untuk rakyat dan lingkungan.
“Meratus ini penting bagi masyarakat adat dan budaya di Kalimantan Selatan. Bagaimana pun jika atap kita ini bocor dampaknya akan dirasakan oleh kita semua,” ucapnya.
Karena itulah, tandasnya, penting bagi kita untuk peduli terhadap keberlangsungan Meratus. Selain itu penting juga menggunakan energi terbarukan, namun berkeadilan dan ramah lingkungan.
Silabus Meratus sendiri disupport oleh Walhi Kalsel, Green Peace, serta Bilik Bersenyawa. Lewat Silabus Meratus ini mereka menyerukan agar masyarakat lebih peduli lagi pada keberlangsungan ekologi yang ada di kalimantan Selatan.
“Penting juga bagi kita untuk kembali melakukan aksi kecil mengingat sudah kita rasakan sendiri dampaknya. Siapa lagi yang menjaga lingkungan kalau bukan kita semua,” pungkas Kisworo Dwi Cahyono.(Rizky Fadhlillah)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 28 April 2024 by admin
Discussion about this post