MEGAPOLIS.ID, YOGYAKARTA – Kabar duka datang dari dunia sastra Tanah Air. Sastrawan sekaligus penyair Joko Pinurbo meninggal dunia. Penyair kumpulan puisi Perjamuan Khong Guan itu tutup usia pagi tadi, sekitar pukul 06.30 WIB di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
Dilansir dari detiknews, saat ini jenazah Jokpin disemayamkan di rumah duka Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta (PUKY) di Jalan PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul. Joko Pinurbo akan dimakamkan pada Minggu (28/4/2024) pukul 10.00 WIB, di pemakaman Demangan, Ngemplak, Sleman.
Putri Joko Pinurbo, Lea, mengatakan kondisi kesehatan ayahnya mulai menurun sebelum kembali dirawat di RS Panti Rapih Jogja.
“(Masuk rumah sakit) Kamis siang. Keluarga belum mau berkomentar ya. Ini mau mensucikan dulu,” kata Lea.
Joko Pinurbo dikenal sebagai sastrawan terbaik Indonesia yang lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962. Pria yang akrab disapa Jokpin sudah gemar puisi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Saking cintanya dengan puisi, ia mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sastrawan tersohor itu sudah menelurkan daftar panjang puisi yang dia tulis. Beberapa karya Joko Pinurbo termasuk Celana (1999), Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), hingga Telepon Genggam (2003).
Kemudian, karyanya juga termasuk Haduh, aku di-follow (2013), Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi (2015), Srimenanti (2019), hingga Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen (2023).
Joko Pinurbo juga memiliki sejumlah antologi yang berjudul Tugu (1986), Tonggak (1987), Sembilu (1991), Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998).
Puisinya sering mengangkat tema keseharian dengan cara menarik, menggugah pemikiran dan emosi pembaca karena keahlian bahasa yang mengesankan.
Gaya penulisannya yang khas membuat karya-karyanya tidak hanya diterima di kalangan sastrawan, tapi juga menarik perhatian pembaca awam.
“Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan” begitu tulisnya, dan di Yogyakarta jualah ia menghembuskan nafas terakhirnya selamat jalan Joko Pinurbo. Jasadmu mungkin terkubur, namun apa yang kau tuliskan akan abadi melewati setiap masa.(dtc/berbagai sumber)
Diterbitkan tanggal 27 April 2024 by admin
Discussion about this post