MEGAPOLIS.ID, KOTABARU- Polres Kotabaru melalui Satbinmas, Senin (25/03), berkunjung ke Yayasan Rahmad Abdul Amin yang mengelola 2 sektor pendidikan yakni Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taqwa dan Boarding School SMA Budi Utomo di Jalan Arjuna RT 04, Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Kegiatan diawali dengan ucapan selamat datang disampaikan Ketua Ponpes, H Sunarya melalui Nur Abdul Rozaq atas ditetapkannya ponpes yang dikelolanya menjadi tujuan kunjungan polres.
“Terimakasih Polres Kotabaru telah memilih Ponpes At-Taqwa dan SMA Budi Utomo sebagai tujuan berkunjung dan sasaran penyuluhan,” ucap Rozaq.
Rozaq, yang merupakan jurnalis dari media Newsbin.Com itu mangatakan, kehadiran jajaran Satbinmas Polres Kotabaru menjadi kebanggaan dan pilihan tersendiri bagi yayasan yang berafiliasi di ormas LDII itu, dengan harapan santri dapat memetik ilmu yang dipaparkannya.
“Menjaga kamtibmas sangat bersinergi dengan ilmu pesantren terutama ketika telah lulus dan hidup bersama-sama dengan masyarakat majemuk,” ujarnya.
Lebih lanjut Rozaq menjelaskan, tahun ajaran 2023/2024, SMA Budi Utomo merupakan sekolah berbasis boarding school angkatan pertama dengan 30 murid terdiri dari 16 putra dan 14 putri. Sementara santri regular berjumlah 34 santri dan santriwati sehingga jumlah total santri boarding school dan pondok sekitar 64 santri.
Sementara itu, Kapolres Kotabaru AKBP Dr Tri Suhartanto SIK MH M.Si melalui Kasat Binmas IPTU Mujiyanto, dalam ulasannya mengatakan, terkait dengan kamtibmas, polres berharap santri dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya di ponpes maupun sekolah boarding school sehingga kelak menjadi generasi penerus yang unggul dan dapat kebanggaan bagi orang tua, guru serta berguna bagi Nusa, Bangsa dan Negara.
Diharapkan pula dengan tekun mencari ilmu nantinya dapat taat aturan dan meminimalisir pelanggaran serta terhindar dari kenakalan remaja termasuk tidak mengonsumsi barang haram atau narkoba yang bisa merugikan semua pihak
Dalam kesempatan yang sama, Mbah Muji mengenalkan barang haram dengan berbagai jenis bertujuan sebagai upaya diantisipasi, agar santri-santriwati sewaktu-waktu ditawari barang tersebut oleh orang di sekitarnya tidak serta merta langsung menerima.
“Saya harap setelah lepas dari sini (ponpes) tertanamkan bahwa saya (santri) adalah orang yang mengerti dan faham serta taat aturan agama dan pemerintah,” pesannya.
“Cerminkan kalian adalah memiliki ilmu Rosululloh SAW” imbau Mujianto mengakhiri.(rls/mia)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 26 Maret 2024 by admin
Discussion about this post