MEGAPOLIS.ID, JEDDAH – Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan perhajian (Ta`limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H /2024 M.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji serta Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah.
“Pemerintah RI melalui Kemenag menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” ungkap Menag Yaqut.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan kesepakatan Ta’limatul Hajj, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal Republik Indonesia Indonesia di Jeddah Yusron B, Ambary, Kepala BPKH Fadlul Imansyah Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta pejabat Kementerian Agama.
Kepala Kemenag RI juga menyampaikan bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan terdiri dari 221 ribu kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan yang telah disetujui Raja Arab Saudi.
“Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” tutur Kepala Kemenag Yaqut Cholil Qaumas.
Dia menerangkan pada tahun 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jemaah. Di tahun 2022 jumlah tersebut berkurang menjadi 100.051 jemaah akibat pandemi covid-19.
Sementara, pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu.
Menurut Kemenag, selain bertambahnya jumlah kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta`limatul Hajj.
“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” katanya.
Untuk penempatan jemaah di Mina, lanjutnya, Indonesia bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat.
Selanjutnya terkait dengan peningkatan layanan Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.
“Bukan harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih dan ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia,” ucap Tawfiq Al-Rabiah
Maka dari itu, pihaknya juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman. Penandatanganan Ta`limatul Hajj Kemenag juga dijadwalkan akan menghadiri Muktamar Perhajian serta melaksanakan rapat koordinasi terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.(rls)
Diterbitkan tanggal 9 Januari 2024 by admin
Discussion about this post