MEGAPOLIS.ID, BANJARMASIN – Seluruh kontestan Festival Teater Komedi Gardu (FTKG) 4 telah tampil, Minggu (25/2/2024. Jadi, tinggal menunggu siapa yang menjadi juara.
Ajang yang berlangsung sejak Kamis (22/2) Gedung Balairung Sari, ditutup oleh penampilan komunitas Wiramartas FEB ULM. Sebelumnya Sanggar Budaya atau KS3B tampil maksimal. Sejak babak masuk hingga penutup ada saja gelak tawa penonton.
Sutradara dan pemain KS3B berhasil meramunya, masih dengan gardu dan Kampung Patikaman.
Penampilan yang disutradarai Hijromi berhasil memicu gelak tawa penonton lewat situasi-situasi komedinya. Jajaran pemain dengan pengkarakteran yang kuat mendukung cerita, walaupun komedi seperti biasa tetap ada drama dan plot twist diujung cerita. Ini yang menjadi ciri khas KS3B.
“Untuk konsep sendiri, dari naskah sudah ditulis sejak Januari dan latihan hingga proses penggarapan itu memakan waktu 3 minggu,” ujar Hijromi.
Hijromi mengungkapkan, inspirasi dari naskah murni dari khayalan dirinya, dituangkan dengan naskah lalu dieksekusi oleh pemain dengan pengkarakteran yang sesuai dengan keinginan sang sutradara.
“Eksekusinya sesuai yang saya inginkan, dan bentuknya selalu kita bahas setiap Latihan,” katanya.
Kekuatan lain dari KS3B adalah memilih untuk tidak membawakan jokes jokes pemilu. Mereka lebih memilih membawakan konflik disebuah perkampungan disisipi drama percintaan dengan penampilan yang cukup padat sampai akhir.
Sementara itu Wiramartas juga memberi perbedaan dengan mengusung tema Gardu dan BPK.
“Kenapa BPK, sebab BPK atau pemadam kebakaran dan gardu sudah sering kita lihat di Banjarmasin. Memang kami ingin berbeda dari yang lain,” papar Hawari selaku sutradara.
Dia memberikan apresiasi kepada pemain yang sudah berusaha semaksimal mungkin pada penampilan tersebut.
Komunitas Wiramartas menyajikan naskah ‘Luput’ dengan berfokus pada kehidupan relawan BPK disebuah kampung sesuai judulnya ‘Luput’.
Kesalahpahaman menjadi konflik utama dipementasan ini. Mereka pun menghadirkan properti sepeda motor di atas panggung. Situasi komedi antara petugas pemadam kebakaran dan warga kampung cukup baik, namun yang paling mencuri perhatian tentu akting sang pambakal atau kepala kampung.
Sebuah cerita tentang seorang pambakal atau kepala kampung yang dulu dikenal sebagai tacut (pemberani) divisualkan dengan baik, meski tetap ada soal Pemilu mengenai paslon pilpres yang diparodikan salah satu petugasnya.
Memang cukup banyak peserta yang menyentil mengenai Pemilu ini. Masifnya soal Pemilu di semua media mungkin menarik untuk dijadikan sebagai gimmick. Dan secara kebetulan beberapa konflik yang tersaji pun mengenai cinta yang tak direstui.
Rangkaian kegiatan kemarin cukup panjang, dimulai sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga 22.30 Wita, tentu menarik menantikan siapa yang akan menjadi juara pada FTKG 4 tahun 2024.
Jadi, jangan lupa untuk datang pada malam penganugerahan FTKG4 hari ini Senin 26 Februari 2024 di Gedung Balairung Sari pukul 20.00 Wita. Salam Budaya.(Rizky Fadhlillah)
Diterbitkan tanggal 26 Februari 2024 by admin