MEGAPOLIS.ID, Jakarta – Astra Honda Motor (AHM) telah melakukan investigasi dan menemukan sejumlah kasus sepeda motor konsumen yang memakai rangka eSAF mengalami karat hingga patah.
“Berdasarkan temuan tim, ada sepeda motor konsumen yang berkarat dan juga ada yang patah. Kami sedang mengecek untuk mengetahui penyebabnya case by case,” kata Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).
Menurut Muhib pihaknya juga sudah mendata dan menangani konsumen yang mengalami masalah tersebut. Penanganan tersebut namun tidak dijelaskan lebih jauh oleh Muhibbuddin.
“Kami sudah mendata dan menangani konsumen yang mengeluhkan masalah tersebut, meski belum semua terdata,” ucap dia.
Ia juga meminta konsumen yang merasa rangka motornya bermasalah untuk segera menghubungi atau datang ke jaringan bengkel resmi Honda terdekat untuk memperoleh penanganan tepat.
AHM juga meminta maaf kepada konsumen atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas masalah tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dari masalah ini,” ucap Muhibbuddin.
Di sisi lain AHM telah menentukan sikap untuk tidak melakukan recall terhadap skutik rangka eSAF meski kasus ini riuh dikeluhkan di media sosial.
Muhibbuddin bilang keputusan recall belum menjadi pilihan perusahaan, sebab Honda meyakini jika produknya telah melalui beragam pengetesan, termasuk uji kualitas sebelum dipasarkan.
“Terkait recall, kami sudah sampaikan sejak awal bahwa produk kami sudah melalui proses uji kualitas yang sudah teruji,” kata Muhibbuddin.
“Kami juga belum memiliki rencana recall, tapi kami akan berusaha proaktif cepat dan sigap menangkap setiap keluhan yang disampaikan konsumen,” sambung Muhibbuddin kemudian.
eSAF merupakan jenis rangka baru yang dikenalkan sejak 2019 melalui Genio dan kemudian penggunaannya diperluas ke model Beat, Scoopy, dan Vario 160.
Komponen ini lantas dituding karatan dan keropos, bahkan patah saat digunakan pemiliknya. Video-video rangka eSAF karat dan patah dari empat model skutik itu pun berhamburan di media sosial.
Kasus ini diduga telah berlangsung sejak lama, namun baru ramai mencuat pada satu pekan terakhir.
(CNN Indonesia)
Diterbitkan tanggal 26 Agustus 2023 by Muhamad Samani