MEGAPOLIS.ID, LE MANS – Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengaku kecewa tak bisa bangkit dalam balapan kandangnya di MotoGP Prancis 2023 setelah hanya mampu finis di urutan tujuh. Dia pun mengaku kini sudah tak memikirkan perebutan gelar juara lagi di musim ini.
Setelah kecelakaan di sprint MotoGP Prancis 2023, El Diablo -julukan Quartararo- masih tak bisa menampilkan performa terbaiknya dalam balapan utama di Sirkuit Le Mans itu pada Minggu (14/5/2023) malam WIB. Dia hanya mampu finis di posisi tujuh dengan selisih 15 detik dari sang pemenang, Marco Bezzecchi, dari Mooney VR46 Ducati.
Dalam kondisi normal tentunya sangat sulit bagi juara MotoGP 2021 itu menembus 10 besar. Apalagi, dia hanya start dari tempat ke-13 di starting grid.
“Bagi saya itu bukan balapan untuk mengejar, enam orang jatuh tergeletak di depan saya,” kata Quartararo dilansir dari Speedweek.
“Saya berada di pusat medis pada pagi hari dan lengan saya dirawat. Menurut pendapat saya, perawatan ini terlalu agresif. Dari tengah balapan saya mengalami arm pump, kalau tidak, saya bisa jauh lebih cepat,” tambahnya.
Quartararo pun tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya karena dia berambisi untuk bangkit saat tampil di depan publiknya sendiri. Saking frustasinya dengan performa motornya, pembalap kelahiran Nice itu pun tak memikirkan perebutan gelar juara MotoGP 2023lagi di mana dia saat ini duduk di peringkat sembilan klasemen dengan koleksi 49 poin, tertinggal 45 angka dari sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia.
“Kami terlalu jauh di belakang saat ini. Sangat mengecewakan bahwa saya tidak dapat memulihkan kecepatan saya di sini. Tetapi juga benar bahwa kecepatan saya tidak akan seburuk itu,” jelas pembalap berusia 24 tahun itu.
“Tanpa pompa lengan, saya bisa melaju setengah detik lebih cepat per putaran. Tapi saya tidak bisa mengerem dengan benar sebelum beberapa tikungan. Saya tidak memikirkan perebutan gelar juara karena kami terlalu jauh tertinggal untuk memikirkannya,” pungkasnya.
(Sportstars)
Diterbitkan tanggal 16 Mei 2023 by Muhamad Samani