MEGAPOLIS.ID – KEMENTERIAN Kesehatan melaporkan temuan 42 kasus anak dengan lumpuh layu akut atau acute flaccid paralysis (AFP) di DKI Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, dari jumlah 42 kasus, sebanyaknya 20 anak dinyatakan negatif Polio.
Catatan data ini patut diwaspadai, mengingat anak dengan AFP masuk dalam status dugaan Polio.
“Dari 42 sampel 20 bukan polio. Sebanyak 22 lainnya masih tunggu hasil (laboratorium),” jelas dr. Nadia.
Sementara Polio, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Polio yang bisa dialami oleh segala usia dengan gejala berat sesak napas hingga depresi. Meski memang, sejauh dan selama ini kebanyakan kasus terjadi pada kelompok usia anak di bawah 5 tahun.
Polio pada anak tak hanya bisa menyebabkan kelumpuhan, tapi dampak buruk lainnya karena bisa sampai merusak sistem saraf.
Selain itu, ada sederet gejala dari tiga jenis Polio yang wajib diwaspadai oleh orangtua,
1. Polio non-paralisis: Muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.
2. Polio paralisis: Sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
3. Sindrom pasca-polio: Sulit bernapas atau menelan, susah berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
“Masa inkubasi virus polio umumnya tiga sampai enam hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu tujuh hingga 21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi 90 persen, tak bergejala tidak atau gejalanya sangat ringan dan biasanya tak dikenali,” pungkas Dr. Robert.
(Okz)
Diterbitkan tanggal 15 April 2023 by Muhamad Samani