MEGAPOLIS.ID, SEMARANG – Kericuhan yang terjadi pada laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di lanjutan Liga 1 2022-2023 mendapat sorotan dari negara tetangga, Vietnam.
Media Negeri Naga Biru-julukan Vietnam, The Thao, lantas mengingatkan Indonesia kepada Tragedi Kanjuruhan.
Peristiwa tersebut menjadi yang terparah kedua di dunia setelah Insiden di Peru 1964 silam. Sebanyak 135 korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan awal Oktober 2022 lalu.
Belum lama ini, kericuhan antar suporter kembali terjadi yang menyebabkan pertandingan harus dihentikan sejenak. Kericuhan itu terjadi pada laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (2/4/2023).
Sejumlah penonton yang hadir di stadion dilaporkan sempat masuk ke dalam lapangan. Di luar stadion dikabarkan ada aksi lempar batu ke pagar dan suporter yang mencoba menerobos pintu masuk.
Namun kondisi segera membaik setelah pihak keamanan menertibkan para penonton. Laga PSIS vs PSS bisa dilanjutkan kembali yang berakhir dengan skor 5-2.
Meski demikian, peristiwa ini merupakan aksi yang tidak terpuji. Pasalnya hal tersebut dikhawatirkan menambah catatan buruk sepak bola Indonesia di mata FIFA maupun dunia.
“Ini bukan kali pertama sepak bola Indonesia menimbulkan kerusuhan. Pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang dalam rangka pertandingan Persebaya melawan Arema terjadi kerusuhan besar. Kerusuhan ini mengakibatkan lebih dari 300 korban jiwa. Ini juga merupakan kerusuhan terbesar dalam kalender sepak bola Indonesia,” bunyi laporan The Thao, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, Vietnam juga mengaitkan dengan kejadian batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Salah satu alasan dasar FIFA mencabut status tersebut diyakini salah satunya karena faktor keamanan serta keseriusan Indonesia dalam transformasi sepak bola.
(Sportstars.id)
Diterbitkan tanggal 4 April 2023 by Muhamad Samani