MEGAPOLIS.ID, KOTABARU – Polisi mengungkap dugaan awal jenis gas beracun yang muncul di dalam area tambang bawah tanah PT SDE (Sumber Daya Energi) di Desa Magalau Hulu RT 04 Kecamatan Kelumpang Barat.
Insiden di area tambang tersebut menelan 3 korban jiwa, yakni Jinxiang Yao (51), Xuecen Tang (42), dan Lizei Day (46). Semuanya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
“Jenis gas beracun berdasarkan deteksi alat yang kami pakai dilokasi kejadian adalah NH3, ” terang AKBP Andi Arif dari Puslabfor Mabes Polri didampingi Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar, saat menggelar konferensi pers.
Arif menuturkan sampel gas dari lokasi tambang tersebut juga sudah diambil dan selanjutnya dikirim ke laboratorium forensik Polri untuk diteliti lebih lanjut.
“Kita juga akan mengambil sampel darah dari para korban dan mencocokannya dengan sampel gas,” jelasnya.
“Sampel gas yang dikirim ke Puslabfor hasilnya akan keluar kurang lebih 1 hingga 2 minggu, ” lanjutnya.
Sementara, Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar menyampaikan kronologi peristiwa kecelakaan kerja yang menewaskan 3 orang warga negara China di area tambang bawah tanah PT SDE.
Ujar Kapolres, peristiwa terjadi sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, Senin (13/3/23) lalu, 10 pekerja sedang bekerja di dalam area tambang.
10 pekerja tersebut dibagi dalam 3 grup, dimana satu grup terdiri dari 3 orang, dan 1 orang leader.
“Mereka bekerja dikedalaman 1,3 kilometer,” kata Gafur.
Lanjut Gafur, saat akan kembali ke mulut gua, alat deteksi gas milik leader berbunyi dan memberikan tanda warning, sehingga dengan cepat para pekerja ke luar gua.
“Ternyata ada 3 orang pekerja yang tidak ikut keluar gua,” ungkapnya.
Setelah itu, dilakukan pertolongan kepada para pekerja yang tidak sempat keluar gua, dan didapati mereka sudah tergeletak lemas.
“Lantas 3 korban itu dibawa ke klinik di Magalau Hulu, namun di sana sudah dinyatakan meninggal dunia,” kata Gafur.
Gafur menerangkan, saat ini sudah dipasang garis polisi di area mulut tambang, dan sementara operasional tambang disetop dulu.
“Saat ini penyelidikan kasus ini dilimpahkan ke Polda Kalimantan Selatan,” pungkasnya.(mi/z)
Editor: Agus Salim
Diterbitkan tanggal 17 Maret 2023 by admin